antarajabar - PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Aerocity Development dan PT PP Properti Tbk melakukan perjanjian usaha patungan (joint venture) untuk melakukan pengembangan Kertajati Aerocity yang akan menjadi kawasan aerotropolis pertama di Indonesia.

Perjanjian usaha patungan dalam balutan acara `Signing Ceremony` ditandai dengan penandatanganan dua belah pihak yang digelar di Grand Kamala Lagoon Avenue Mall, Kota Bekasi, Selasa.

Penandatanganan dilakukan Direktur PT BIJB (AD) Alfiansyah, dan Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat dan turut hadir Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB M Singgih, serta Direktur Pengembangan Bisnis Usaha dari PT PP Properti Nanang Siswanto.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa kami bersyukur dapat menjalin kemitraan strategis dengan PT PP Properti, yang berpengalaman dalam pengembangan perumahan, perkantoran, apartemen serta ritel dan komersial di sektor industri properti di Indonesia," kata Alfiansyah dalam siaran persnya.

Kertajati Aerocity yang akan menjadi penyangga bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, diyakini akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia khususnya di Jawa Barat.

Dengan luasan sekitar 3.400 Ha atau dua kali lipat dari luas bandara, kawasan khusus ini akan dibagi dalam enam cluster dan cluster tersebut nantinya terdiri dari Aerospace Park, Logistic Hub, Creative Techonology Centre, Business Park, Energy Centre dan Residential Area.

Menurut Alfiansyah, PT PP Properti Tbk dalam MoU atau nota kesepahaman yang sudah dilakukan pada 21 Maret 2017 sudah menyampaikan minatnya untuk mengelola cluster Business Park satu seluas 300 Ha bersama dengan PT BIJB AD dan sebagai tindak lanjut, perkuatan kerja sama ini kembali dilakukan pada hari ini.

Dia mengatakan, kawasan bisnis ini nantinya akan dibangun dengan konsep mixed use yang terdiri dari hotel, apartemen, area perkantoran, serta fasilitas lain untuk mendukung keberadaan bandara bertaraf internasional ini.

"Dengan visi dari PT BIJB AD jelas ini akan menjadi motor penggerak perekonomian, kami siap bekerja sama dengan PT PP Properti untuk mewujudkannya," kata Alfi.

Dia menerangkan, kawasan Aerotropolis sendiri merupakan sebuah konsep pengembangan yang sudah dilakukan di beberapa negara belahan dunia dan negara yang memaksimalkan Aerotropolis terbukti bisa menjadi mesin yang mengakselerasi perekonomian daerah.

"Di abad 21, di mana kecepatan dan mobilitas menjadi kunci perkembangan industri di era ini," kata dia.

"Oleh sebab itu, kami percaya bahwa pengembangan Kertajati Aerocity di Indonesia sebagai aerotropolis pertama di Indonesia yang mengintegrasikan perencanaan wilayah, bisnis dan infrastruktur transportasi, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat khususnya dan juga di Indonesia secara umum," lanjut Alfiansyah.

Dia berharap, dengan kerja sama strategis bersama PPRO ini bisa menjadi awal yang baik untuk bisa membangun kota bandara yang akan tumbuh kembang dimasa depan.

"Dengan terbangun kesepakatan dan kesepahaman untuk mengembangkan Kertajati Aerocity, khususnya cluster Business Park satu. Kami berharap ini menjadi awal yang baik dalam kerja sama membangun kota bandara yang berkembang pesat di masa depan," kata Alfiansyah.

Sementara itu, Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menambahkan lahan yang akan dikembangkan seluas 300 Ha (tahap awal 250 Ha) tersebut hanya berjarak dua kilometer di area Bandara Kertajati.

Pihaknya dalam perencanaannya sudah merancang dimana proyek yang digarap seperti landed house, town house, Shop house leisure district, retail, office dan hotel akan dieksekusi tidak dalam waktu lama.

"Total biaya pengembangan dari lahan tersebut menelan biaya Rp44,1 triliun dengan porsi 80 persen PPRO dan 20 persen BIJB AD," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pembangunan beberapa program infrastruktur yang agresif seperti Tol Cisumdawu dan Cipali membawa dampak positif dan optimis untuk terus melakukan pengembangan di kawasan Kertajati.

"Nantinya prosentase target pasar terbesar kami adalah wisatawan serta pekerja bandara dan crew pesawat karena lokasi lahan berada dalam kawasan Aerocity BIJB," jelas Taufik.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017