antarajabar - Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt Arifin Soenardjo mengatakan pelaut Indonesia tidak canggih IT dan bahasa Inggris, untuk itu kebanyakan dikuasai oleh pelaut Philipina.

"Pelaut kita kurang bisa IT dan Bahasa Inggris, padahal dua keterampilan ini sangat penting," kata Soenardjo di Cirebon, Minggu.

Dia mengatakan pelaut Indonesia saat ini masih ketinggalan jauh dengan pelaut dari Philipina, karena mereka mempunyai penguasaan IT dan Bahasa Inggris yang baik.

Menurutnya saat ini Philipina merupakan penguasa pangsa pasar dunia dengan para pelautnya yang bekerja hampir di semua negara yang mempunyai perusahaan pelayaran.

"Karena segi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kita tidak kalah, namun IT dan Bahasa Inggris kita yang kurang," tuturnya.

Dengan adanya pesaing tersebut, Indonesia harus mencetak para pelaut yang mempunyai jabatan atau perwira di kapal.

Karena selama ini kata dia, pelaut yang dikirimkan yaitu pelaut reting dasar, seperti juru mudi, kru kapal dan untuk perwira sangat jarang ditemukan.

"Selama ini kita hanya mengirim pelaut yang reting dasar atau seporting yaitu kelas di juru mudi, bukan yang perwira," katanya.

"Saat ini kurang lebih ada 25 ribu pelaut di kapal ikan, seperti Taiwan, Korea, Jepang dan lainnya," kata Soenardjo lagi.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017