antarajabar - Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat menyatakan dukungan untuk Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk dijadikan Cawapres pada Pilpres Tahun 2019, dukungan serupa untuk Cak Imin agar menjadi Cawapres juga datang dari "Sahabat Muda Cak Imin" Jawa Barat.
Koordinator Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat, Acil Sopandi, di Bandung, menyatakan, sebagai negara besar, Indonesia butuh sosok pemimpin yang bisa menyeimbangkan dua kekuatan utama yang menjadi landasan berdiri tegaknya NKRI.
Ia menjelaskan dua kekuatan yang dimaksud adalah kaum Marhaen atau yang dikenal juga dengan istilah Nasionalis, dan kaum Santri atau kaum religius.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi rasional jika kepemimpinan Indonesia pada perhelatan Pilpres Tahun 2019 merupakan perpaduan antara dua kekuatan Marhaenis dan Muslim.
"Dan kami memiliki keyakinan, bahwa bila keduanya bersatu dalam menahkodai negeri ini, maka cita-cita dan amanat para founding fathers sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 akan bisa diwujudkan dalam waktu yang cepat," kata Acil.
Menurut dia, keyakinan Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat didasarkan pada fakta yang menunjukan bahwa pondasi terkuat bangsa ini adalah kedua elemen tersebut.
"Sejarah mencatat, keduanya teruji dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Terlebih sejarah juga mencatat bahwa Kaum Marhaen dan Santri merupakan dua elemen yang selalu menjadi suaka politik bagi keberagaman Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan dalam konteks Indonesia zaman sekarang, pihaknya memandang perlu memunculkan tokoh-tokoh muda potensial yang bisa dipercayai dapat mengembang amanat kepemimpinan di Pilpres 2019 oleh semua kalangan masyarakat.
"Usai mencermati gerak langkah dan pengabdian kepada bangsa ini, salah satu tokoh yang kami nilai layak dan pantas diberi mandat kepemimpinan nasional adalah Muhaimin Iskandar atau yang akRab dipanggil Cak Imin," katanya.
Ia menegaskan dengan tekad bulat tersebut maka Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat menyatakan mendukung dan siap menjadikan Cak Imin untuk menjadi Calon Wakil Presiden 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Koordinator Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat, Acil Sopandi, di Bandung, menyatakan, sebagai negara besar, Indonesia butuh sosok pemimpin yang bisa menyeimbangkan dua kekuatan utama yang menjadi landasan berdiri tegaknya NKRI.
Ia menjelaskan dua kekuatan yang dimaksud adalah kaum Marhaen atau yang dikenal juga dengan istilah Nasionalis, dan kaum Santri atau kaum religius.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi rasional jika kepemimpinan Indonesia pada perhelatan Pilpres Tahun 2019 merupakan perpaduan antara dua kekuatan Marhaenis dan Muslim.
"Dan kami memiliki keyakinan, bahwa bila keduanya bersatu dalam menahkodai negeri ini, maka cita-cita dan amanat para founding fathers sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 akan bisa diwujudkan dalam waktu yang cepat," kata Acil.
Menurut dia, keyakinan Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat didasarkan pada fakta yang menunjukan bahwa pondasi terkuat bangsa ini adalah kedua elemen tersebut.
"Sejarah mencatat, keduanya teruji dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Terlebih sejarah juga mencatat bahwa Kaum Marhaen dan Santri merupakan dua elemen yang selalu menjadi suaka politik bagi keberagaman Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan dalam konteks Indonesia zaman sekarang, pihaknya memandang perlu memunculkan tokoh-tokoh muda potensial yang bisa dipercayai dapat mengembang amanat kepemimpinan di Pilpres 2019 oleh semua kalangan masyarakat.
"Usai mencermati gerak langkah dan pengabdian kepada bangsa ini, salah satu tokoh yang kami nilai layak dan pantas diberi mandat kepemimpinan nasional adalah Muhaimin Iskandar atau yang akRab dipanggil Cak Imin," katanya.
Ia menegaskan dengan tekad bulat tersebut maka Marhaenis Hijau Ngahiji Jawa Barat menyatakan mendukung dan siap menjadikan Cak Imin untuk menjadi Calon Wakil Presiden 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017