Kepolisian Resor Garut menciduk komplotan pelajar tingkat SMK karena melakukan aksi pengeroyokan terhadap pelajar lainnya di wilayah Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
"Kami bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Para pelaku yang sudah diamankan sedang menjalani pemeriksaan, dan kami terus mengejar pelaku lainnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Joko Prihatin di Garut, Kamis.
Ia menuturkan kepolisian mendapatkan laporan adanya seorang pelajar menjadi korban penyerangan sekelompok remaja di Jalan Patriot depan Masjid At-Taufiq, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Minggu (30/11/2025) dini hari.
Korban berstatus pelajar kelas XI salah satu sekolah di Garut Kota itu, kata dia, sebelum kejadian sedang berkumpul bersama teman-temannya lalu datang komplotan remaja berjumlah sekitar 20 orang menggunakan sepeda motor dan langsung menyerang korban.
Akibat aksi penyerangan itu menyebabkan seorang korban mengalami luka serius, termasuk jari jempol tangan kirinya putus akibat sabetan senjata tajam yang dibawa pelaku penyerangan, selanjutnya polisi melakukan penyelidikan dan diketahui kelompok penyerangan itu.
"Hasil penyelidikan mengarah kepada sekelompok pelajar dari SMK di Garut," katanya.
Ia mengungkapkan hasil penyelidikan itu akhirnya berhasil mengamankan tujuh remaja yang diduga terlibat, salah satunya merupakan pelaku utama pembacokan yang menyebabkan jempol korban terputus, pelaku lainnya memukul dengan tangan kosong dan sejumlah benda seperti botol minuman keras.
Kasus tersebut, kata dia, saat ini masih terus dilakukan pendalaman untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dan akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Dilakukan pendalaman siapa saja yang terlibat langsung pengeroyokan, dan kita proses sesuai SOP," katanya.
Polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan komplotan remaja tersebut seperti botol, samurai, dan pelakunya disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
Joko menambahkan kasus tersebut masih terus dikembangkan karena disinyalir masih ada sejumlah pelaku lainnya yang terlibat dalam penyerangan dan pengeroyokan itu.
"Kami terus mengejar pelaku lainnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.***2***
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025