Antarajabar.com - Seratusan pedagang kelapa muda yang menjajakan jualannya di sepanjang jalan nasional di Cianjur, Jawa Barat, berharap mendapat tempat berjualan baru seiring rencana pemerintah daerah untuk menata dan menertibkan kawasan itu.

Pedagang yang sudah berjualan sejak beberapa tahun terakhir di sepanjang Jalan Abdullah Bin Nuh menyatakan resah dengan rencana penertiban yang akan dilakukan Pemkab Cianjur.

Sandi (36), pedagang es kelapa yang sudah membuka lapaknya sejak 2009 di pinggir jalan utama penghubung antarkabupaten Sukabumi-Cianjur itu, Sabtu, mengatakan, dia dan ratusan pedagang lainnya siap membongkar lapak mereka dengan catatan ada tempat untuk pindah.

"Kami sadar berjualan di sempadan jalan bisa diusir kapan pun. Namun kami tidak memiliki usaha lain selain berjualan kelapa muda. Kalau memang benar mau ditertibkan, kami berharap ada solusi tempat untuk tetap berjualan," katanya.

Dia menuturkan, selama ini dia dan ratusan pedagang lainnya mendirikan lapak hanya meminta izin lisan dari dinas terkait dan aparat desa. Ketika ada rencana penertiban, pihaknya siap membongkar lapaknya tanpa harus dibongkar paksa.

"Meskipun sudah audiensi dengan Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, beberapa waktu lalu, namun PKL merasa tidak puas dengan hasilnya. Pemda akan merelokasi PKL di Jalan KH abdulah Bin Nuh, ke satu titik, namun sampai saat ini belum jelas di mana lokasinya," kata Sandi yang diiyakan pedagang lainnya.

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pihaknya akan terus menata PKL yang ada Cianjur, mulai dari kawasan Puncak, Jalan Raya Bandung hingga Jalan KH Abdulah bin Nuh.

"Setelah Puncak, Jalan Raya Bandung yang telah hampir selesai pemborangkarannya dan wilayah perkotaan karena sudah menjadi keharusan Pemda Cianjur untuk melakukan penataan, pinggir jalan akan di bangun atau revitalisasi jalan dan trotoar," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017