Antarajabar.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,  membantah info tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur yang disebut-sebut sebagai yang terakhir se-Jabar.

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, di Cianjur, Kamis, mengatakan kiriman di media sosial dan pernyataan seorang tokoh publik tersebut bukan menggunakan data sebenarnya tentang Cianjur.

Menurut dia, IPM Cianjur sudah meningkat cukup baik.

"Peningkatan itu dapat dilihat dari segi pendidikan yang sudah baik termasuk segi kesehatan warga. Bahkan Cianjur banyak mendapat pretasi yang baik di tingkat regional dan nasional, sehingga tidak benar kalau Cianjur di urutan terakhir," katanya lagi.

Dia menjelaskan, data tersebut akan meningkatkan popularitas kota/kabupaten yang peringkatnya di atas, namun merugikan untuk Cianjur yang dianggap berada di posisi terakhir.

Pasalnya, ujar dia, selama ini pemerintahan bekerja semaksimal mungkin untuk meningkatkan IPM di wilayah tersebut. Bahkan memberikan pelayanan pemerintahan secara cepat dengan Program Cianjur Ngawangun Lembur.

"Kami akan berkoodinasi dengan berbagai lapisan terkait data valid IPM dan Angka Harapan Hidup karena kenyataannya IPM Cianjur sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," kata Herman.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Tresna Gumilar mengatakan, data yang dipublikasikan tersebut bukan data terbaru, namun data lama beberapa tahun yang lalu dan saat ini sudah meningkat.

Prestasi selama beberapa tahun terakhir, ujar dia, mendapat penghargaan di tingkat regional dan nasional seperti daerah terbaik imunisasi dan banyak puskesmas yang berstatus BLUD yang terakreditasi mengalami peningkatan.

"Kami juga pernah mengajukan keberatan saat rapat di provinsi beberapa waktu lalu, sehingga akan segera diperbaiki karena kenyataan di lapangan IPM Cianjur sudah meningkat pesat," katanya pula.

Dia menuturkan, IPM Cianjur pada 2015 sebesar 62,42 persen sementara 2016 sebesar 62,92 persen atau naik sekitar 0,34 persen. Sedangkan angka harapan hidup 2015 pada angka 69,28 persen, dan tahun 2016 sebesar 69,39 persen.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017