Antarajabar.com - Ketua IMI Korwil Cianjur, Jawa Barat, dan pengurus cabang olahraga balap motor Cianjur, Reza Hendarsyah menyayangkan tidak adanya keseriusan pemerintah daerah  mendukung atlet Cianjur, meraih prestasi di Porda Jabar 2018.

"Buktinya atlet terlantar, berlatih dengan fasilitas apa adanya, KONI yang diharapkan dapat memberikan solusi tidak ada taringnya. Kalau berbicara prestasi cabor balap motor selalu menyumbang medali dalam setiap event bergengsi termasuk porda," katanya pada wartawan Sabtu.

Dia menjelaskan, meskipun pelaksanaan porda tinggal menghitung bulan, beberapa cabang olahraga harus bersusah payah menghidupi sendiri agar tetap maju dalam babak kualifikasi Porda Jabar.

"Contohnya balap motor, sepakbola dan cabor lainnya. Katanya ingin prestasi, kalau tanpa dukungan dana dan perhatian lain, bagaimana atlet akan mewujudkannya. Fasilitas yang dimiliki jauh dari kata layak, contoh baju dan sepatu yang sudah rusak atau sobek," katanya.

Selama beberapa kali menurunkan atlet di Porda, tambah dia, cabor balap kotor selalu tersisihkan dari perhatian pemerintah meskipun meraih prestasi yang cukup membanggakan. Tahun ini kondisinya lebih parah dan terkesan sejumlah cabor termajinalkan.

Dia menilai, dengan kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan banyak atlet berprestasi pindah ke kota lain yang lebih menjanjikan karena mereka tidak akan dapat penghidupan jika tidak mendapat perhatian pemerintah daerah.

"Sudah banyak yang pindah, bisa dicek karena ketika ingin mengharumkan nama kampung halaman namun pemerintahnya tidak memperhatikan. Bagaimana mau mendulang prestasi kalau kondisi dan dana untuk latihan saja tidak ada," katanya.

Semetara minimnya perhatian pemerintah terhadap atlet yang akan bertarung di Porda Jabar 2018, dirasakan puluhan atlet sepakbola yang sudah menjalani pelatihan sejak beberapa bulan terakhir.

Akibatnya minim perhatian 20 persen dari atlet yang akan berjuang di pekan olahraga bergengsi antar daerah itu, dalam kondisi tidak baik. Bahkan seorang diantaranya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami demam dan muntah-muntah.

Pelatih Porda Cabor Sepakbola Cianjur, Maftuh Maulana, mengatakan dugaan sementara anak didiknya itu, kurang asupan gizi dengan jadwal latihan yang terus menerus selama sebulan terakhir. Selama menjalani pelatihan anak didiknya tidur beralas tikar di mes sehingga menjadi penyebab atlet sering masuk angin.

"Sejak awal menjalani pemusatan latihan, para atlet belum pernah menjalani tes kesehatan karena tidak ada anggaran serta belum ada dokter khusus. Saya hanya bisa berdoa semoga semua atlet sehat menjelang pertandingan Minggu," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017