Antarajabar.com - DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiagaan mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Tentunya kesiagaan dari teman-teman di BPBD harus lebih ditingkatkan lagi mengingat bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai melanda sejumlah kabupaten/kota karena diguyur hujan," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana di Bandung, Rabu.
Ia meminta kepada BPBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar lebih meningkatkan sosialisasi waspada bencana kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana.
"BPBD itu pasti sudah memiliki peta bencana sehingga mereka bisa memberikan warning bencana kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, caranya mungkin dengan pemasangan spanduk atau datang langsung ke lokasi," kata dia.
Menurut dia, hujan yang terus menerus dengan intensitas tinggi memungkinkan terjadi bencana alam seperti, banjir, abrasi pantai hingga longsor.
"Dan ini kan sudah terbukti, baru memasuki awal musim penghujan sejumlah daerah seperti di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan Cianjur sudah terjadi bencana banjir dan longsor," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
"Jadi kewaspadaan baik dari individu dan pemerintah daerah (pemda) harus saling bersamaan. Terutama yang berada di wilayah rawan bencana agar tidak menjadi korban," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan dari sisi anggaran pemda telah siap mengalokasikan anggaran untuk tanggap darurat selama musim penghujan berlangsung.
"Untuk anggaran, alokasi tanggap darurat sudah tersedia dan pemda selama ini sudah bekerja untuk mengantisipasi bencana alam dengan melakukan reboisasi, pemeliharaan sungai dan lain-lain," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Tentunya kesiagaan dari teman-teman di BPBD harus lebih ditingkatkan lagi mengingat bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai melanda sejumlah kabupaten/kota karena diguyur hujan," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana di Bandung, Rabu.
Ia meminta kepada BPBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar lebih meningkatkan sosialisasi waspada bencana kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana.
"BPBD itu pasti sudah memiliki peta bencana sehingga mereka bisa memberikan warning bencana kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, caranya mungkin dengan pemasangan spanduk atau datang langsung ke lokasi," kata dia.
Menurut dia, hujan yang terus menerus dengan intensitas tinggi memungkinkan terjadi bencana alam seperti, banjir, abrasi pantai hingga longsor.
"Dan ini kan sudah terbukti, baru memasuki awal musim penghujan sejumlah daerah seperti di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan Cianjur sudah terjadi bencana banjir dan longsor," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
"Jadi kewaspadaan baik dari individu dan pemerintah daerah (pemda) harus saling bersamaan. Terutama yang berada di wilayah rawan bencana agar tidak menjadi korban," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan dari sisi anggaran pemda telah siap mengalokasikan anggaran untuk tanggap darurat selama musim penghujan berlangsung.
"Untuk anggaran, alokasi tanggap darurat sudah tersedia dan pemda selama ini sudah bekerja untuk mengantisipasi bencana alam dengan melakukan reboisasi, pemeliharaan sungai dan lain-lain," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017