Berikut rangkuman berita humaniora populer selama sepekan, 27 Oktober - 2 November, artikel anak remaja yang mengakhiri masa remajanya terlalu cepat untuk menikah berjudul Bunga yang layu di pelaminan hingga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan sebanyak 12.500 guru yang belum bergelar sarjana dibantu memenuhi kualifikasi akademik minimal S1 pada tahun 2025.


1) Bunga yang layu di pelaminan
 

Bagi sebagian anak, masa remaja adalah waktu untuk tumbuh, bermain, belajar, dan bermimpi. Tapi di banyak sudut negeri ini, anak-anak justru mengakhiri masa remajanya terlalu cepat dengan duduk di pelaminan.

Mimpi dan angan mereka dihentikan oleh keputusan yang bukan miliknya. Kondisi ekonomi, tuntutan adat istiadat, hingga tekanan sosial budaya menjadi alasan yang selalu menjelma sebagai bayang-bayang. Baca selengkapnya di sini:

 

2) Gempa magnitudo 6,3 guncang Timor Tengah Utara NTT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah barat laut Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Senin, pukul 00.04.28 WIB. Baca selengkapnya di sini:

3) ANTARA dan jejak Sekolah Rakyat di "Haluan Merah Putih"

Instalasi ruang kelas lengkap dengan meja, kursi, dan papan tulis digital menjadi salah satu sudut paling ramai diperbincangkan dalam pameran “Haluan Merah Putih: Satu Tahun Prabowo–Gibran” di Gedung Antara Heritage Center, Jakarta.

Melalui ruang kecil itu, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menampilkan wajah optimisme pendidikan Indonesia melalui kisah Sekolah Rakyat, bagian potret nyata tentang upaya menghadirkan pemerataan pendidikan di seluruh penjuru negeri. Baca selengkapnya di sini:


4) Mensos: Nama pahlawan nasional baru diumumkan sebelum 10 November

Menteri Sosial Saifullah Yusuf optimistis nama Pahlawan Nasional yang baru dapat diumumkan secara resmi sebelum memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2025. Baca selengkapnya di sini:


5) Kemendikdasmen menargetkan 12.500 guru raih gelar S1 pada 2025

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan sebanyak 12.500 guru yang belum bergelar sarjana dibantu memenuhi kualifikasi akademik minimal S1 pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga pendidik.

Baca selengkapnya di sini:

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sepekan, Bunga yang layu di pelaminan-12.500 guru raih gelar S1

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025