Antarajabar.com - Pertamina Refinery Unit VI Balongan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengembangkan "Sekolah Mangrove" sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat pesisir, terutama para siswa di daerah itu, dalam melestarikan lingkungan.

"Pembentukan `Sekolah Mangrove` diawali dengan penerapan pelajaran ekstrakurikuler tentang tanaman bakau yang diinisiasi Pertamina bekerja sama dengan mahasiswa KKN-PPM UGM pada Juli-September 2016," kata Humas Pertamina RU VI Balongan, Rustam Aji, di Indramayu, Senin.

"Awalnya `Sekolah Mangrove` diterapkan di tiga Sekolah Dasar di kawasan Karangsong, namun kini sudah diadopsi 11 sekolah di Karangsong dan Pabean Udik," katanya.

Ia mengharapkan "Sekolah Mangrove" makin memperkaya pengetahuan anak-anak tentang keragaman tanaman mangrove yang memiliki banyak manfaat, seperti penahan abrasi, menghidupkan ekosistem mangrove, serta penyerap karbon yang mampu mengurangi pemanasan global.

Dalam rangka pelestarian lingkungan, Pertamina juga membangun Arboretum Mangrove, yang dimanfaatkan sebagai sarana edukasi lapangan bagi siswa "Sekolah Mangrove".

"Kegiatan ekstrakurikuler tematik atau `Sekolah Mangrove` mengajarkan tentang pengetahuan mangrove, cinta lingkungan pesisir, manfaat hutan mangrove, serta kampanye lingkungan hidup sejak dini kepada anak-anak kelas 4 hingga 6 SD," tuturnya.

Rustam menambahkan di "Sekolah Mangrove" siswa juga diajari pembibitan. Bibit tersebut kemudian ditanam langsung anak-anak di kawasan Pantai Karangsong agar mereka mengetahui siklus hidup mangrove melalui praktik langsung.

"Diharapkan adanya `Sekolah Mangrove` kawasan Karangsong tak hanya dikenal dengan ekowisata mangrove saja, tetapi juga melahirkan generasi pecinta lingkungan yang ditempa dengan berbagai kegiatan. Mulai dari pelajaran ekstrakurikuler tematik mangrove, praktik pembibitan dan penanaman," katanya. 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017