Antarajabar.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan menyatakan curiga adanya praktik perdagangan anak di dunia maya melalui layanan situs sehingga perlu diwaspadai agar tidak terjadi praktik tersebut.

"Kami meminta masyarakat waspada, jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja dari praktik `human trafficking`, perdagangan orang dalam hal ini anak-anak. Kami meminta agar kepolisian bisa mengusut tuntas," kata Netty melalui siaran pers yang diterima Antara di Bandung, Minggu.

Ia menuturkan, dunia maya kini sedang hangat perbincangan mengenai layanan lelang keperawanan di sebuah situs yang juga memberikan layanan nikah siri.

Adanya layanan lelang itu, kata Netty, P2TP2A Jabar sudah berkoordinasi dengan Kapolres Bekasi Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar untuk menindaklanjuti informasi tentang situs `nikahsirri.com` yang disinyalir beroperasi di Bekasi.

Jika benar ada praktik eksploitasi, kata Netty, maka itu sudah ada pelanggaran pidana, begitu juga dengan layanan nikah siri terindikasi ada praktik prostitusi.

"Jadi ini jelas bukan hanya melanggar norma masyarakat dan kaidah agama, tapi juga ada dugaan pelanggaran hukum," katanya.

Netty mengimbau agar para orang tua lebih intensif berkomunikasi dengan anak, jangan sampai terjebak pada bujuk rayu atau iming-iming penghasilan yang melimpah dari praktik jual keperawanan.

"Jadi, jangan sampai karena iming-iming dikasih rumah, mobil, uang banyak, dan handphone bagus lalu ikut layanan mereka. Bentengi anak-anak, jangan sampai terjebak," kata istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu.

Netty berharap agar Kementerian Komunikasi dan Informatika segera memblokir situs yang membuka layanan praktik tersebut.

"Saya yakin Kemenkominfo akan bergerak cepat menutup dua situs itu. Jangan tunggu ada korban, baru ditutup," katanya.

Ia menambahkan, P2TP2A juga mengajak masyarakat bila ada yang menjadi korban perdagangan orang, kekerasan fisik maupun seksual untuk tidak takut melaporkannya ke penegak hukum.

"P2TP2A Jabar akan membantu mendampingi, mengadvokasi, dan memulihkan trauma. Jadi jangan takut, silakan, bisa juga laporkan ke kami," kata Netty.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017