Antarajabar.com - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali merawat pasien bayi kembar siam yang lahir dengan kondisi dempet pada bagian dada hingga perut asal Kampung Pasir Kunci, Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kota Bandung.

"Bayi anak Ibu Wasmini tersebut termasuk kembar siam menyatu bagian dada dan bagian perut menyatu," ujar ketua tim penanganan bayi kembar siam RSHS, Sjarif Hidajat di Bandung, Rabu.

Ia menjelaskan, bayi kembar siam anak pasangan suami istri Lili dan Wasmini lahir melalui operasi caesar di RSHS pada 4 Juli 2017.

Menurut dia, saat dilahirkan kondisi kedua bayi itu memiliki bobot 4,6 kilogram. Namun, karena dempet dari bagian dada hingga perut, kedua bayi laki-laki yang dinamai Candra dan Canda itu harus dalam posisi menengadah untuk mendapatkan suplai oksigen melalui alat bantu pernafasan.

"Karena kalau tertunduk sedikit, nafas serta nadinya berhenti. Sangat tergantung respirator, belum bisa dilepaskan," kata dia.

Bayi kembar tersebut memiliki dua jantung terpisah dengan rongga jantung yang lengkap. Sejak dilahirkan, sudah beberapa kali pihak RSHS melakukan tindakan berupa rontgen toraks, USG Whole abnomen cardiac, echocardiographi, ultrasonografi kepala, dan beberapa pemeriksaan labolatorium.

Saat ini bayi kembar itu masih mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan tim dokter rencananya akan melakukan CT-Thoraks angiografi pada saat usia satu tahun.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembuluh darah yang menyatu di organ-organ penting, sehingga dapat mengambil keputusan saat operasi pemisahan nantinya.

"Tantangan kami, ingin tahu apakah bisa di pisah kalau pembuluh darah kepunyaan masing-masing baik di jantung dan hati. Dari USG tidak jelas, ada kecenderungan penyatuan. Tapi melalui CT-Thoraks angiografi akan ketahuan. Itu pun bisa dipisahkan tapi koordinasi dengan tim bedah moskuler. Kemungkinan-kemungkinan pembuluh darah diperbaiki," katanya.

Untuk asupan nutrisi sendiri, pihak dokter menyuplainya melalui pembuluh darah. Saat ini tidak ada masalah mengenai gizi kedua bayi tersebut, bahkan sudah mengalami peningkatan berat badan.

"Berat badan sekarang sudah 6,8 kilogram. Dia juga menujukan kondisi normal bisa menangis," kata dia. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017