Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meengembangkan program Ecovillage di daerah aliran sungai Ciliwung di Kota Bogor sebagai upaya menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Saya harap sepanjang sungai menjadi tempat yang nyaman, bisa dimanfaatkan untuk wisata dan pemberdayaan masyarakat," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar melalui siaran pers Biro Humas Provinsi Jabar di Bandung, Rabu.
Kegiatan bertemakan "Lingkungan Tanpa Tapal Batas" di Bogor itu merupakan satu dari 10 daerah di Jabar yang difokuskan untuk pengembangan Gerakan Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan.
Pria yang akrab disapa Demiz mengatakan, sosialisasi Ecovillage dapat memperkuat sikap dan perilaku masyarakat, sehingga ada kesadaran dari warga untuk berbenah lingkungan.
Setelah berdirinya Ecovillage, kata Demiz, akan ada warga yang peduli melakukan pengolahan sampah mulai dengan memilah sampah kering dan basah, tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan drainase, menjaga sumber kualitas dan pola penggunaan air.
Terkait Sawala Ecovilage DAS Ciliwung itu, Demiz mengatakan perlu diapresiasi, karena masyarakat yang menjadi peran utama dalam membangun kesadaran lingkungan, sehingga dapat membangun budaya sadar lingkungan.
"Di mana tanpa peran serta masyarakat akan sulit membangun budaya sadar lingkungan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar, Anang Sudarna mengatakan, Ecovillage di DAS Ciliwung dimulai satu tahun yang lalu dengan 15 desa.
Mulai tahun ini, kata dia, bertambah 15 desa/kelurahan lainnya yaitu 10 desa di Kabupaten Bogor, dan lima kelurahan di Kabupaten Bogor.
"Di desa/kelurahan tersebut berkembang berbagai aktivitas, termasuk pengolahan sampah, penyelamatan mata air, dan lain-lainnya, dari desa/kelurahan tersebut juga sudah terbentuk 19 bank sampah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Saya harap sepanjang sungai menjadi tempat yang nyaman, bisa dimanfaatkan untuk wisata dan pemberdayaan masyarakat," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar melalui siaran pers Biro Humas Provinsi Jabar di Bandung, Rabu.
Kegiatan bertemakan "Lingkungan Tanpa Tapal Batas" di Bogor itu merupakan satu dari 10 daerah di Jabar yang difokuskan untuk pengembangan Gerakan Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan.
Pria yang akrab disapa Demiz mengatakan, sosialisasi Ecovillage dapat memperkuat sikap dan perilaku masyarakat, sehingga ada kesadaran dari warga untuk berbenah lingkungan.
Setelah berdirinya Ecovillage, kata Demiz, akan ada warga yang peduli melakukan pengolahan sampah mulai dengan memilah sampah kering dan basah, tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan drainase, menjaga sumber kualitas dan pola penggunaan air.
Terkait Sawala Ecovilage DAS Ciliwung itu, Demiz mengatakan perlu diapresiasi, karena masyarakat yang menjadi peran utama dalam membangun kesadaran lingkungan, sehingga dapat membangun budaya sadar lingkungan.
"Di mana tanpa peran serta masyarakat akan sulit membangun budaya sadar lingkungan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar, Anang Sudarna mengatakan, Ecovillage di DAS Ciliwung dimulai satu tahun yang lalu dengan 15 desa.
Mulai tahun ini, kata dia, bertambah 15 desa/kelurahan lainnya yaitu 10 desa di Kabupaten Bogor, dan lima kelurahan di Kabupaten Bogor.
"Di desa/kelurahan tersebut berkembang berbagai aktivitas, termasuk pengolahan sampah, penyelamatan mata air, dan lain-lainnya, dari desa/kelurahan tersebut juga sudah terbentuk 19 bank sampah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017