Antarajabar.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Jabar dua kali lipat lebih banyak dibanding provinsi lain menyusul rentetan penangkapan pelaku teror yang tersebar di wilayahnya.
       
"Untuk tim Densus sendiri dua kali lipat di Jabar dari pada provinsi lain," ujar Anton usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia di lapang Gasibu, Kota Bandung, Kamis.
       
Anton mengatakan, penambahan personel Densus ini sebagai langkah preventif mengingat Jawa Barat menjadi kantung-kantung persembunyian para pelaku teror.
       
Dalam beberapa bulan terakhir, Densus berhasil mengungkap jaringan bom panci kawanan AW di Buah Batu, Kota Bandung. Kemudian pada 15 Agustus 2017, Densus kembali menangkap lima orang pelaku teror jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) di Antapani, Kota Bandung.
       
Meski rentetan penangkapan pelaku teror didominasi di Bandung, namun ia meyakinkan bahwa Kota Kembang ini bukanlah basis keberadaan teroris.
        
"Ya dikatakan basis tidak, tapi kenyataannya ada di sini. Yang terdeteksi bukan hanya di Bandung saja, di Sumedang ada, Tasik ada kemarin," kata dia.
       
"Jadi kalau kalau dikatakan Bandung Raya terlalu dini. Jawa Barat sebagai salah satu kantong persembunyian sangat dimungkinkan," tambah dia.
       
Selain pengamanan pasukan Densus yang berlipat, anggota Polri di lapangan pun akan saling menopang serta dipersenjatai. Karena salah satu sasaran pelaku teror yakni personel kepolisian.
       
"Saling backup, jadi yang lemah dibackup yang kuat oleh anggota kepolisiannya sendiri. Misalkan kalau Lantas pasti ada backupnya baik dari Brimob maupun Sabhara yang bersenjata. Dan sekarang pun juga semua senjata kita keluarkan, agar anggota bisa bersenjata," kata dia.
    

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017