Antarajabar.com - Drama kolosal perjuangan Bandung Lautan Api di depan Gedung Sate, Kota Bandung memeriahkan peringatan hari ulang tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis.
Drama kolosal BLA yang digelar Kodam III Siliwangi itu untuk mengenang kembali proses perjuangan tentara keamanan rakyat (TKR) bersama rakyat Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan.
Suara dentuman bom yang berasal dari petasan menggema di sekitar area depan Gedung Sate, suara sirine, serta teriakan semangat pejuang membuat suasana semakin memuncak.
Hanya bermodalkan persenjataan sederhana, para pejuang terus maju ke medan perang menantang sekutu yang dipimpin NICA. Sementara di sisi lain, pasukan-pasukan sekutu dengan menggunakan mobil jeep bersenjatakan lengkap, menembaki para penjuang.
Kalah dalam persenjataan, pejuang pun harus mundur, namun mereka tak rela jika hanya menyerah begitu saja. Seluruh bangunan strategis yang ada di Kota Bandung dibakar, agar tidak dimanfaatkan oleh NICA.
Di akhir drama, para pejuang kembali ke medan perang, namun kali ini mereka kembali bisa merebut Kota Bandung dan memukul mundur pasukan sekutu.
Dengan dimenangkannya peperangan tersebut, para pejuang pun larut dalam kegembiraan dan kebanggaan serta meluapkannya dengan berteriak "merdeka".
Koordinator penyelenggara drama kolosal, Kolonel Kav Khusnul Khuluq mengatakan, aksi ini melibatkan 250 orang yang terdiri atas anggota TNI, pelajar, dan masyarakat.
"Kita berharap dengan adanya drama ini, warga dapat memaknai kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Sebab seperti kita lihat mempertahankan kemerdekaan zaman dahulu harus mempertaruhkan nyawa," kata Khuluq.
Upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di lapang Gasibu, Kota Bandung, dipimpin Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta dihadiri seluruh unsur Forkopimda, TNI, Polri, ormas dan pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Drama kolosal BLA yang digelar Kodam III Siliwangi itu untuk mengenang kembali proses perjuangan tentara keamanan rakyat (TKR) bersama rakyat Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan.
Suara dentuman bom yang berasal dari petasan menggema di sekitar area depan Gedung Sate, suara sirine, serta teriakan semangat pejuang membuat suasana semakin memuncak.
Hanya bermodalkan persenjataan sederhana, para pejuang terus maju ke medan perang menantang sekutu yang dipimpin NICA. Sementara di sisi lain, pasukan-pasukan sekutu dengan menggunakan mobil jeep bersenjatakan lengkap, menembaki para penjuang.
Kalah dalam persenjataan, pejuang pun harus mundur, namun mereka tak rela jika hanya menyerah begitu saja. Seluruh bangunan strategis yang ada di Kota Bandung dibakar, agar tidak dimanfaatkan oleh NICA.
Di akhir drama, para pejuang kembali ke medan perang, namun kali ini mereka kembali bisa merebut Kota Bandung dan memukul mundur pasukan sekutu.
Dengan dimenangkannya peperangan tersebut, para pejuang pun larut dalam kegembiraan dan kebanggaan serta meluapkannya dengan berteriak "merdeka".
Koordinator penyelenggara drama kolosal, Kolonel Kav Khusnul Khuluq mengatakan, aksi ini melibatkan 250 orang yang terdiri atas anggota TNI, pelajar, dan masyarakat.
"Kita berharap dengan adanya drama ini, warga dapat memaknai kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Sebab seperti kita lihat mempertahankan kemerdekaan zaman dahulu harus mempertaruhkan nyawa," kata Khuluq.
Upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di lapang Gasibu, Kota Bandung, dipimpin Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta dihadiri seluruh unsur Forkopimda, TNI, Polri, ormas dan pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017