Antarajabar.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Jawa Barat menyatakan, proses perekamanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) masih menghadapi kendala dari masyarakat yang belum sadar pentingnya memiliki KTP-el.
       
 "Ada juga yang merasa tidak butuh dengan KTP," kata Kepala Disdukcapil Provinsi Jabar Abas Basari saat seminar tentang data kependudukan di Kota Tasikmalaya, Kamis.
        
Ia menuturkan, Disdukcapil Jabar terus berupaya mensosialisasikan pelaksanaan perekaman KTP-el dan meningkatkan kesadaran penduduk untuk inisiatif membuat KTP-el.
        
Selama ini, kata dia, kondisi di lapangan masih ada warga yang wajib memiliki KTP-el tidak mau dilakukan perekaman data kependudukan dengan berbagai alasan.
        
"Ada juga di Tasik yang tidak mau difoto ketika direkam datanya," katanya.
        
Ia menyampaikan, alasan lain penduduk enggan melakukan perekaman data identitas diri yaitu selain faktor rendahnya kesadaran juga karena penduduk tinggal di luar kota maupun luar negeri hingga tidak sempat melakukan perekaman data.
        
Upaya mempercepat perekaman data penduduk, Abas telah menginstruksikan seluruh jajaran Disdukcapil kota/kabupaten untuk berperan aktif dengan mendatangi langsung penduduk yang bersangkutan.
        
"Inovasi jemput bola harus dilakukan, saya sarankan camat, lurah, kades sama-sama saling beri bantuan pendataan penduduk," katanya.
        
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Kodir, menambahkan siap untuk melakukan inovasi dengan menjemput langsung masyarakat untuk dilakukan perekaman data penduduk.
        
Ia menjelaskan, data kependudukan yang sah akan dibutuhkan oleh masyarakat untuk kebutuhan berbagai macam, termasuk mendapatkan program pengentasan kemiskinan.
        
"KTP ini penting dan strategis untuk kehidupan masyarakat, KTP memudahkan urusan mereka, misal untuk dapat bantuan bagi golongan miskin," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017