Antarajabar.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyatakan kawasan objek wisata Geopark Ciletuh, di Kabupaten Sukabumi, membutuhkan akses berupa jalan tol untuk memudahkan wisatawan menuju objek wisata taman bebatuan tua.
"Geopark Ciletuh di Sukabumi dan Kawasan Pariwisata di Pangandaran membutuhkan akses darat berupa jalan tol dan bandarudara yang memadai. Kebutuhan tersebut mengingat jarak tempuh dari Bandung atau Jakarta ke dua kawasan tersebut yang dinilai masih sangat panjang, yakni dibutuhkan waktu tempuh lebih dari 8 jam ke Ciletuh dan sekitar 6 jam ke Pangandaran," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana, di Bandung, Jumat.
Haris mengatakan dibutuhkan akses langsung berupa tol dari Bandung, Jakarta, dan Bandarudara Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, untuk menuju kawasan wisata Ciletuh Ciletuh di Kabupaten Sukabumi dan kawasan wisata di Kabupaten Pangandaran.
"Dan saat ini Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sedang tahap pembangunan untuk menghubungkan Cirebon-Majalengka-Bandung, katanya, perencanaan tol Cileunyi-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Pangandaran harus terus didorong untuk segera direalisasikan," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, tol menuju Ciletuh bisa digabungkan dengan rangkaian yang sedang dibangun, yakni Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan Tol Sukabumi-Ciranjang yang masih dalam perencanaan.
"Sehingga dengan dibukanya bandarudara di Tasikmalaya untuk penerbangan komersial, sebenarnya bisa memangkas cukup banyak waktu perjalanan dari Jakarta ke Pangandaran. Tapi di Pangandaran sendiri ada Bandara Nusawiru yang tinggal kita suntik menjadi bandarudara untuk penerbangan komersial dengan jadwal penerbangan yang lebih banyak," kata dia.
Ia mengatakan pembangunan bandarudara di sekitar Ciletuh di Kabupaten Sukabumi cukup memungkinkan sehingga akan semakin banyak wisatawan yang dengan mudah ke Ciletuh menggunakan jalur udara.
"Jadi untuk ke kawasan wisata ini, maksimal jarak tempuhnya dua jam. Jadi wisatawan masih bisa menikmati wisatanya di lokasi. Kita harus mengupayakan, lewat tol atau bandara, supaya para wisatawan bisa cepat sampai ke tujuannya. Soalnya saya dulu dari Bandung ke Ciletuh, butuh waktu 12 jam lewat darat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan diresmikannya Bandarudara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka maka hal tersebut harus dibarengi dengan pembangunan akses menuju kawasan-kawasan wisata unggulan di Jawa Barat. "Sehingga kehadiran bandarudara ini dapat dimanfaatkan secara maksimal," kata Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Geopark Ciletuh di Sukabumi dan Kawasan Pariwisata di Pangandaran membutuhkan akses darat berupa jalan tol dan bandarudara yang memadai. Kebutuhan tersebut mengingat jarak tempuh dari Bandung atau Jakarta ke dua kawasan tersebut yang dinilai masih sangat panjang, yakni dibutuhkan waktu tempuh lebih dari 8 jam ke Ciletuh dan sekitar 6 jam ke Pangandaran," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana, di Bandung, Jumat.
Haris mengatakan dibutuhkan akses langsung berupa tol dari Bandung, Jakarta, dan Bandarudara Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, untuk menuju kawasan wisata Ciletuh Ciletuh di Kabupaten Sukabumi dan kawasan wisata di Kabupaten Pangandaran.
"Dan saat ini Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sedang tahap pembangunan untuk menghubungkan Cirebon-Majalengka-Bandung, katanya, perencanaan tol Cileunyi-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Pangandaran harus terus didorong untuk segera direalisasikan," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, tol menuju Ciletuh bisa digabungkan dengan rangkaian yang sedang dibangun, yakni Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan Tol Sukabumi-Ciranjang yang masih dalam perencanaan.
"Sehingga dengan dibukanya bandarudara di Tasikmalaya untuk penerbangan komersial, sebenarnya bisa memangkas cukup banyak waktu perjalanan dari Jakarta ke Pangandaran. Tapi di Pangandaran sendiri ada Bandara Nusawiru yang tinggal kita suntik menjadi bandarudara untuk penerbangan komersial dengan jadwal penerbangan yang lebih banyak," kata dia.
Ia mengatakan pembangunan bandarudara di sekitar Ciletuh di Kabupaten Sukabumi cukup memungkinkan sehingga akan semakin banyak wisatawan yang dengan mudah ke Ciletuh menggunakan jalur udara.
"Jadi untuk ke kawasan wisata ini, maksimal jarak tempuhnya dua jam. Jadi wisatawan masih bisa menikmati wisatanya di lokasi. Kita harus mengupayakan, lewat tol atau bandara, supaya para wisatawan bisa cepat sampai ke tujuannya. Soalnya saya dulu dari Bandung ke Ciletuh, butuh waktu 12 jam lewat darat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan diresmikannya Bandarudara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka maka hal tersebut harus dibarengi dengan pembangunan akses menuju kawasan-kawasan wisata unggulan di Jawa Barat. "Sehingga kehadiran bandarudara ini dapat dimanfaatkan secara maksimal," kata Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017