Antarajabar.com - PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk atau Bank BNP saat ini akan lebih fokus menggarap pasar di kota kelahirannya yakni di Bandung untuk memaksimalkan pendapatan keuangan hingga akhir tahun 2017.

"Berdasarkan hasil RUPS sekitar dua bulan lalu, dari manajemen sudah menyiapkan beberapa setrategi untuk penguatan BNP ke depan, salah satunya penguatan di Bandung," kata Presiden Direktur Bank BNP Hideki Nakamura, di Bandung, Rabu.

Ia menuturkan apabila melihat aspek sejarah, Bank BNP memang dimulai dari bank pasar di Bandung pada tahun 1972 dan berkembang menjadi bank publik hingga pada tahun 2007 kepemilikan sahamnya beralih ke Jepang.

"Saat itu, Bank BNP berkembang pesat dan Bank BNP berkembang dan kami membuka cabang di daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur hingga di Pulau Bali. Dulu kami punya kantor cabang hingga 75," kata dia.

Namun, kondisi ekonomi global yang terjadi pada 2012 yang buruk membuat Bank BNP harus menutup sejumlah cabang di luar Bandung, seperti cabang di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Menurut Hedeki, sejumlah strategi bisnis telah disiapkan Bank BNP untuk menggarap pasar Bandung dan dari sisi kredit seperti akan memperkuat program kredit tanpa agunan (KTA) plus.

Ia menuturkan program tersebut selama ini telah menjadi andalan bank yang berkantor pusat di Jalan Djuanda, Kota Bandung itu.

"Dan khusus sektor UMKM, kami akan jemput bola, lebih banyak melakukan interaksi face to face dengan debitur atau nasabah. Termasuk menjalin kerja sama dengan Kadin Kota Bandung, perguruan tinggi, dan lainnya," kata dia.

Ia mengatakan menjalin relation ship dengan seluruh elemen masyarakat, penting di lakukan melihat persaingan bisnis perbankan yang kian ketat.

Selain itu, Bank BNP juga tidak menutup kemungkinan membangun komunitas nasabah yang diharapkan menjembatani akses ke Bank BNP.

"Untuk kedepannya, daerah lain juga akan menjadi target kami. Tapi kami akan siapkan infrastrukturnya terlebih dulu. Termasuk menyiapkan sumber daya manusia," kata dia.

Sementara itu, lanjut dia, untuk pangsa pasar Small Medium dan Enterprise (SME) di Jawa Barat dan Bandung sekitar khususnya masih sangat terbuka.

"Sehingga strategi lainnya yang ditempuh adalah Back to Bandung dalam artian fokus kepada asal di mana Bank BNP tumbuh dan berkembang sehingga kekuatan ini dapat ditransformasikan kepada wilayah-wilayah lainnya, hal ini didukung dengan portofolio bisnis Bank BNP sekitar 65 persen terdapat di Bandung dan Sekitarnya," kata dia.

Untuk mendukung pertumbuhan portofolio kredit UMKM di Bank BNP, saat ini Bank BNP memiliki portofolio UMKM sebesar lebih dari 45 persen dari total portofolio kredit yang dimilikinya, terlebih di Bandung banyak sekali industri kreatifnya bahkan UNESCO pernah menjuluki Bandung sebagai salah satu Creative City.

Namun kesinambungannya sangat kurang bahkan relatif perubahannya sangat cepat (timbul dan tenggelam), hal ini tentunya masih menjadi kelemahan dalam hal pendampingan usaha kreatif tersebut untuk menjadi berkesinambungan/sustain, disitulah Bank BNP ingin mempelajari profil/model bisnisnya yang secara tidak langsung dapat saja menjadi target market yang potensial kedepannya.

"Tentunya hal ini diperlukan juga kerjasama dengan stakeholder lainnya seperti instansi swasta maupun pemerintah seperti KADIN, Dekranas dan lain sebagainya," kata dia.

Di bawah kepemimpinan Hideki Nakamura Bank BNP akan terus berupaya menggenjot percepatan pertumbuhan bisnisnya guna mengejar ketertinggalan untuk periode-periode sebelumnya, tentunya dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian perbankan yang sehat (prudential banking).

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017