Antarajabar.com - Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) bersama Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup melepasliarkan satu ekor elang jawa (spizaetus bartelsii) di kawasan hutan Kamojang, Kabupaten Garut, Jabar, Rabu.
Manajer PKEK Zaini Rachman mengatakan elang jawa yang diberi nama Bejo itu merupakan sitaan dari warga asal Kabupaten Ciamis, selanjutnya direhabilitasi sejak Januari 2017 hingga akhirnya dilepasliarkan ke alam bebas.
"Pelepasliaran elang jawa berusia kurang lebih dua tahun jenis kelamin jantan di kawasan hutan Kamojang itu merupakan yang ke-20 kalinya yang dilakukan PKEK di beberapa lokasi di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Zaini.
Ia menuturkan PKEK merupakan pusat dalam penanganan dan rehabilitasi elang untuk selanjutnya dilepasliarkan ke berbagai daerah yang menjadi habitat elang.
Pelepasliaran elang tersebut, kata dia, rutin dilakukan oleh PKEK untuk menjaga ekosistem dan mencegah kepunahan serta meningkatkan populasi elang di Indonesia.
"Keberadaan elang sebagai predator puncak pada sebuah ekosistem bisa menjaga keseimbangan ekosistem, oleh karena itu, upaya pelepasliaran elang ke alam bebas harus terus dilakukan untuk meningkatkan populasinya di alam liar," katanya.
Ia menyampaikan, selain melakukan upaya rehabilitasi dan pelepasliaran, PKEK juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberadaan elang di alam liar.
Upaya edukasi itu, lanjut dia, dilakukan di kawasan Konservasi Elang Kamojang hingga ke tempat-tempat keramaian warga.
Ia berharap, adanya kesadaran masyarakat untuk tidak memburu dan memelihara elang, selain melanggar undang-undang juga akan merusak ekosistem.
"Konsep konservasi elang di Kamojang bisa dikembangkan di daerah lain mengingat hingga saat ini banyak masyarakat masih menjadikan elang sebagai hewan peliharaan dan kebingungan menyerahkan kepada pemerintah," katanya.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Wiratno menyatakan, dukungan adanya konservasi elang di Kamojang.
Ia menyatakan, keberadaan konservasi elang tersebut untuk pembelajaran masyarakat dan mencegah terjadinya kepunahan elang di habitat alam Indonesia.
"Ini pusat pembelajaran untuk mendukung upaya pelestarian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Manajer PKEK Zaini Rachman mengatakan elang jawa yang diberi nama Bejo itu merupakan sitaan dari warga asal Kabupaten Ciamis, selanjutnya direhabilitasi sejak Januari 2017 hingga akhirnya dilepasliarkan ke alam bebas.
"Pelepasliaran elang jawa berusia kurang lebih dua tahun jenis kelamin jantan di kawasan hutan Kamojang itu merupakan yang ke-20 kalinya yang dilakukan PKEK di beberapa lokasi di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Zaini.
Ia menuturkan PKEK merupakan pusat dalam penanganan dan rehabilitasi elang untuk selanjutnya dilepasliarkan ke berbagai daerah yang menjadi habitat elang.
Pelepasliaran elang tersebut, kata dia, rutin dilakukan oleh PKEK untuk menjaga ekosistem dan mencegah kepunahan serta meningkatkan populasi elang di Indonesia.
"Keberadaan elang sebagai predator puncak pada sebuah ekosistem bisa menjaga keseimbangan ekosistem, oleh karena itu, upaya pelepasliaran elang ke alam bebas harus terus dilakukan untuk meningkatkan populasinya di alam liar," katanya.
Ia menyampaikan, selain melakukan upaya rehabilitasi dan pelepasliaran, PKEK juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberadaan elang di alam liar.
Upaya edukasi itu, lanjut dia, dilakukan di kawasan Konservasi Elang Kamojang hingga ke tempat-tempat keramaian warga.
Ia berharap, adanya kesadaran masyarakat untuk tidak memburu dan memelihara elang, selain melanggar undang-undang juga akan merusak ekosistem.
"Konsep konservasi elang di Kamojang bisa dikembangkan di daerah lain mengingat hingga saat ini banyak masyarakat masih menjadikan elang sebagai hewan peliharaan dan kebingungan menyerahkan kepada pemerintah," katanya.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Wiratno menyatakan, dukungan adanya konservasi elang di Kamojang.
Ia menyatakan, keberadaan konservasi elang tersebut untuk pembelajaran masyarakat dan mencegah terjadinya kepunahan elang di habitat alam Indonesia.
"Ini pusat pembelajaran untuk mendukung upaya pelestarian," katanya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017