Antarajabar.com - Ketersedian garam di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, mulai menipis, sehingga harga garam dengan kualitas sedang yang tersedia merangkak naik.
        
Ujang Nurdin (39) pedagang sembako di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, Selasa, mengatakan stok garam di Cianjur mulai berkurang sejak beberapa hari terakhir. Untuk beberapa merek garam dengan kualitas bagus yang biasa dibeli sudah hilang dari pasaran.
        
"Seperti cap jempol dan ibu jari sudah tidak ada, termasuk garam yang dipack dalam bentuk kotak atau garam gandu juga tidak ada. Kami sudah tidak mendapat pasokan dari agen atau distributor sejak 20 hari terakhir," katanya.
        
Saat ini garam yang masih ada di pasaran dengan merk terkenal harganya melonjak dari Rp 700 sampai Rp 1000 per pack, naik menjadi Rp 1500 sampai Rp 2000 per pack."Naiknya dua kali lipat, termasuk yang kualitasnya rendah menjadi Rp 1500 perbungkus," katanya.
        
Sulitnya mendapatkan pasokan dan stok garam, dibenarkan Herdiansyah (24) pedagang lainnya di Pasar Muka Cianjur, pekan lalu, dia tidak menjual garam selama tiga hari karena tidak memiliki stok.
        
"Saat ini stok yang tersisa hanya cukup untuk tiga hari ke depan kalau tidak ada stok tambahan, kemungkinan penjual sembako di pasar ini tidak akan menjual garam.
        
Dia dan puluhan pedagang di pasar tersebut, tidak tahu pasti kenapa stok garam seperti hilang di pasaran meskipun Indonesia memiliki beberapa wilayah penghasil garam dengan kualitas bagus.
        
"Kalaupun ada isi dan kualitasnya kurang bagus, biasa satu pack berisi 200 gram menjadi 140 gram per pack. Harganya naik di warung sampai Rp 3000 per pack. Padahal selama ini daerah penghasil garam di negari ini, banyak pasokan," katanya.
    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017