Antarajabar.com - Sebanyak 300 warga Kota Bandung  akan menjadi pekerja industri di Jepang dalam program pemagangan yang diselenggarakan Kementerian Tenaga Kerja, dan pemerintah ibu kota Jawa Barat.
        
Para peserta akan disebarkan di beberapa industri, sebab  satu industri maksimal hanya untuk enam peserta magang, ujar Direktur Bina Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja Asep Gunawan di Pendopo Kota Bandung, Kamis.
        
Ke-300 orang ini telah diseleksi berdasarkan kualifikasi yang telah ditentukan untuk mengikuti proses pemagangan.
        
Mereka akan di tempatkan ke beberapa sektor seperti konstruksi, kuliner, hotel, keperawatan, dan otomotif.
        
"Apalagi sekarang Jepang sedang mennyiapkan Olimpiade 2020. Sangat banyak kebutuhan di sektor konstruksi," katanya.
         
Menurutnya, tujuan program pemagangan selama ini berhasi diwujudkan, karena dari 3.000 orang peseta, 90 persen di antaranya berhasil menjadi pengusaha atau  profesional setelah kembali ke Tanah Air.
        
"Kami kemarin mengadakan reuni akbar alumni peserta magang. Yang datang 2.000, telah jadi pengusaha, dan 1.000-nya jadi manager. Jadi sangat efektif dan efisien pola pelatihan melalui skema magang. Magang ini skema pelatihan," kata dia.
         
Mereka yang mengikuti program ini ditempatkan selama tiga tahun. Jika telah memenuhi masa tugas, peserta harus kembali ke Indonesia dan tidak diperkenankan. Kecuali, jika industri tempat  magang memintanya kembali untuk bekerja.
        
Hingga saat ini, pemerintah berusaha membuka peluang kerja sama dengan negara lain seperti Belanda, Kanada, Selandia Baru untuk program pemagangan.
         
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap peserta yang mengikuti program pemagangan dapat mengembangkan kemampuan ketika kembali ke Indonesia.
         
Mereka juga diharapkan bisa membuka peluang usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.
          
"Ini 300 orang baru seperempat dari target. Ini baru gelombang pertama," kata dia.

Pewarta: Asep F

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017