Antarajabar.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat akan segera memperbaiki ruang kelas SMA Negeri 30 Garut, di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut yang rusak karena angin puting beliung beberapa waktu lalu.
        
"Terkait SMAN 30 Garut, itu dananya sudah siap. Sebentar lagi juga pencairan siap. Kemarin perlu proses administrasi. Insyaallah secepatnya disalurkan. Tinggal saya kontak kepala sekolah dan komite sekolah agar segera dibangun," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi, di Bandung, Selasa.
        
Sebelumnya, pada hari pertama tahun ajaran baru siswa SMA Negeri 30 Garut malah melakukan unjuk rasa terkait kondisi ruangan kelas yang rusak.
        
Hadadi mengatakan mekanisme administrasi pencairan untuk SMA Negeri 30 Garut menjadi kendala hingga tiga bulan berlalu namun perbaikan belum dilakukan.
        
"Insya Allah dalam waktu dekat anggaran tersebut siap disalurkan," kata dia.
        
Menurut dia, dalam rehabilitasi bangunan SMAN 30 Garut Disdik Jawa Barat mengalokasikan anggaran sekitar Rp300 juta dari APBD dan anggaran ini untuk perbaikan beberapa ruang kelas baru agar bisa digunakan kembali dalam proses belajar mengajar.
        
Selain itu, ia juga meminta pihak sekolah memaklumi proses pencairan yang membutuhkan waktu namun sesuai janji Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan perbaikan harus segera dilakukan.
        
"Sehingga kami mohon sabar karena prosesnya memakan waktu. Ini sudah diinstruksikan pak gubernur langsung dan sudah mengalokasikan anggaran cuma kan anggaran pemerintah perlu mekanisme pancairan dan segala macam," ujar dia.
        
Sebelumnya, Guru dan siswa SMA Negeri 30 Garut di wilayah pelosok Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa pada hari pertama tahun ajaran 2017/108.
        
Dalam aksinya mereka mengharapkan bangunan sekolah yang nyaman dan aman untuk kegiatan belajar mengajar.
        
"Kalau kondisi bangunan sekolah rusak mengganggu belajar, makanya berharap pemerintah segera memperbaiki sekolah kami yang roboh," kata seorang guru SMA Negeri 30 Garut, Hera Heryanti kepada wartawan di Garut, Senin.
        
SMA Negeri 30 Garut itu tidak memiliki bangunan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar karena sekolah yang baru beberapa tahun dibangun ambruk bagian atap baja ringannya.
        
Para siswa SMA tersebut terpaksa belajar di hari pertama sekolah di tenda darurat sejak bangunan sekolahnya ambruk April 2017.
        
"Sampai sekarang di hari pertama sekolah masih belajar di tenda, belum ada perbaikan," kata guru muda pavorit siswa itu.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017