Antarajabar.com - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencanangkan program membangun ketahanan ekonomi dan memperkuat ketahanan kebangsaan terhadap masyarakat untuk mencegah masuknya paham radikal dan terorisme di Garut.
        
"Seperti yang telah kami gelar di Kecamatan Cigedug melakukan kegiatan bertemakan ketahanan ekonomi dalam memperkuat ketahanan kebangsaan," kata Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Garut, Wahyudijaya kepada wartawan di Garut, Selasa.
        
Ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Garut melalui Kesbangpol, kepolisian, TNI dan instansi terkait terus berupaya melakukan pencegahan ancaman bahaya paham radikal di Garut.
        
Apalagi, lanjut dia, dalam kasus teror bom di Kampung Melayu, Jakarta, dan Buah Batu, Kota Bandung, terduga pelaku terornya adalah warga Kabupaten Garut, sehingga menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
        
"Munculnya kasus itu, menjadi perhatian dan pembahasan kita (pemerintah) dan Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) Garut mengenai apa yang menjadi persoalannya," katanya.
        
Ia menyampaikan, upaya yang dinilai efektif untuk mencegah paham radikal salah satunya dengan menggelar pelatihan untuk mengembangkan perekonomian ditambah dengan pemahaman kebangsaan.
        
Program itu, lanjut dia, dilakukan secara kolaborasi melibatkan Dinas Perindustrian Perdagangan, akademisi kewirausahaan serta dari pemerintah dan TNI/Polri terkait kebangsaan.
        
"Sasaran dalam kegiatan ketahanan ekonomi dan kebangsaan adalah mereka kaum miskin atau proletar," katanya.
        
Ia menyebutkan, daerah yang menjadi sasaran untuk kegiatan membangun kebangsaan dan kemandirian masyarakat yakni Kecamatan Kadungora, Cisompet, Limbangan, Cibiuk, Cikelet, dan Garut Kota.
        
Menurut dia, daerah yang memiliki potensinya masing-masing itu dapat dikembangkan untuk menjadi kemandirian ekonomi masyarakat.
        
"Misalkan ada produk unggulan kerajinan bambu, kita menekankan untuk menjadi penguatan ekonomi," katanya.
        
Ia menegaskan, upaya penguatan ekonomi dan kebangsaan itu akan menjadikan masyarakat lebih kuat dan tidak mudah terbawa arus yang merugikan masyarakat, bangsa dan negara.
       
"Saya kira tidak mudah tersulut, katakan soal paham-paham menyesatkan, kalau sudah mandiri, sejahtera," katanya.

    

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017