Antarajabar.com - Rendahnya jumlah pedonor selama bulan puasa membuat stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Cianjur, Jawa Barat, minim sehingga berbagai faktor membuat kebutuhan darah harus dipenuhi keluarga pasien yang membutuhkan donor.

"Stok darah kritis saat Ramadan ini, untuk pekan ini stok yang ada kami rasa cukup, tapi untuk pekan depan masih kurang. Setiap bulan permintaan darah mencapai 2000 labu atau rata-rata 50 sampai 60 labu per hari, khusus pasien talasemia, kebutuhannya mencapai 400 labu per bulan," kata Humas UDD PMI Cianjur, Reni Sutianah di Cianjur, Selasa.

Dia menjelaskan, saat ini jumlah stok darah golongan A sebanyak 45 labu, golongan B sebanyak 191 labu, golongan O mencapai 285 labu dan golongan AB sejumlah 24 labu.

Sementara untuk trombosit, golongan darah A sebanyak 4 labu, golongan B sebanyak 2 labu, golongan O sebanyak satu labu dan stok untuk golongan darah AB tidak ada.

"Sejak puasa jumlah pedonor menurun dari per hari 20 orang perhari menjadi lima orang perhari dan tidak ada kegiatan di luar kantor yang selama ini mencukupi kebutuhan darah setiap harinya. Untuk menutupi kebutuhan setiap harinya, kami cukup kesulitan," katanya.

Dia menjelaskan, selama ini stok darah tercukupi dari kegiatan donor darah di luar kantor, namun sejak puasa aktivitas di luar kantor ikut menurun karena pedonor darah saat puasa beranggapan mendonor ketika puasa akan membuat tubuh mudah lemas.

"Padahal mendonor saat puasa baik untuk sirkulasi darah yang lebih normal. Selama puasa banyak warga yang enggan untuk mendonor akibat takut jarum suntik dan faktor lain, sehingga anggapan tersebut perlu dirubah dan warga diberi sosialisasi lebih mendalam agar stok darah saat Ramadan tetap normal," katanya.

Saat ini, untuk menyiasati kekurangan stok darah selama puasa terutama ketika musim mudik dimana permintaan darah lebih tinggi, pihaknya melakukan jemput bola ke pedonor aktif dalam kegiatan buka bersama komunitas, organisasi dan lainnya.

Sedangkan upaya lain untuk mencukupi kebutuhan darah, pihaknya meminta keluarga pasien yang membutuhkan untuk menjadi pedonor. "Harapan kami ke depan stok dan kebutuhan dapat seimbang atau lebih baik surplus," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017