Antarajabar,com - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, akan membongkar paksa tiang milik perusahaan BUMN dan swasta yang masih berdiri di Bundaran Loktian, karena kawasan tersebut akan diperlebar untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di pintu masuk kota Cianjur.
        
Bahkan ungkap Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, di Cianjur, Kamis, pihaknya telah memperingatkan sejumlah pihak yang memiliki tiang di sekitaran persimpangan Jalan Ir H Juanda dan KH Abdullah bin Nuh karena keberadaanya menghambat pembangunan dan pelebaran bundaran tersebut.
        
Berdasarkan data yang diperoleh, ada 80 tiang yang berdiri di kawasan tersebut dan harus dipindahkan keluar area rencana pembangunan, meskipun sebagian kecil sudah membongkar sendiri tiang yang mereka miliki, namun masih banyak diantaranya yang belum mengubris imbauan pemkab.
        
"Pembangunan bundaran yang rencananya diperlebar untuk memperlancar arus lalulintas, hingga saat ini masih terhambat keberadaan tiang penyangga kabel provider dan jaringan lainnya. Sekarang sedang masa pembangunan, tapi harus dimundurkan dulu tiangnnya, ada beberapa yang mau berkomunikasi, tapi kebanyakan susah untuk diundang atau diajak berkomunikasi," katanya.
        
Namun dalam waktu dekat kata orang nomor dua di Cianjur itu, pemilik dari tiang tersebut tidak kunjung berkoordinasi, maka pemkab akan langsung membongkar tiang-tiang tersebut."Kami beri waktu satu minggu untuk membongkar sendiri tiangnya, kalau tidak akan kami bongkar paksa," katanya.
        
Sementara itu, Operasional Teknik Telkom Cianjur, Gangsar Setiadi, mengatakan,  pihaknya telah melakukan pemindahan tiang milik PT Telkom yang dianggap menghalangi pelebaran jalan tersebut. Namun pihaknya berharap semua mentaati imabauan untuk lancarnya pembangunan di Cianjur.
        
"Kami mendorong tiang milik provinder dan perusahaan lain juga segera dipindahkan. Saat ini masih ada tiang milik telkom yang belum dipindahkan karena terhalang tiang lain dan reklame," katanya.
    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017