Antarajabar.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang mendorong penggunaan bahan plastik ramah lingkungan.
Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia tengah berupaya memerangi sampah plastik di tengah masih minimnya kesadaran industri dan masyarakat dari kemasan berbahan plastik.
"Kita sedang cari aturan-aturan supaya penggunaan non-plastik ini bisa dipergunakan lebih luas. Ini berkaitan dengan masalah lingkungan," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke PT Inter Aneka Lestari Kimia di Tangerang, Banten, Senin.
Mantan Menko Polhukam itu menegaskan lantaran masyarakat dan industri belum lepas dari kemasan berbahan plastik, maka maka perlu ada perhatian khusus terhadap masalah lingkungan.
"Kemasan tersebut harus tetap ramah lingkungan," katanya.
PT Inter Aneka Lestari Kimia mengklaim memproduksi produk plastik yang mudah terurai dan lebih ramah lingkungan. Singkong menjadi salah satu bahan dasar produk plastik yang digunakan, berbeda dengan produk plastik lain yang umumnya berbahan dasar minyak bumi.
Luhut mengapresiasi upaya perusahaan yang tak hanya menghasilkan produk ramah lingkungan namun juga mengutamakan penggunaan konten lokal.
"Konten lokalnya 50 persen. Jika volume produksi diperbesar harganya bisa turun," katanya.
Namun, ia juga mengatakan industri ini perlu berusaha menciptakan inovasi baru untuk mengatasi kekurangannya seperti belum tahan panas.
Luhut menambahkan, meski industri-industri seperti ini perlu diberikan insentif, tetap perlu dibandingkan dulu dengan dampak lingkungannya.
"Untuk masalah cukainya akan dibandingkan dulu dengan dampak lingkungannya," katanya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Luhut didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia tengah berupaya memerangi sampah plastik di tengah masih minimnya kesadaran industri dan masyarakat dari kemasan berbahan plastik.
"Kita sedang cari aturan-aturan supaya penggunaan non-plastik ini bisa dipergunakan lebih luas. Ini berkaitan dengan masalah lingkungan," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke PT Inter Aneka Lestari Kimia di Tangerang, Banten, Senin.
Mantan Menko Polhukam itu menegaskan lantaran masyarakat dan industri belum lepas dari kemasan berbahan plastik, maka maka perlu ada perhatian khusus terhadap masalah lingkungan.
"Kemasan tersebut harus tetap ramah lingkungan," katanya.
PT Inter Aneka Lestari Kimia mengklaim memproduksi produk plastik yang mudah terurai dan lebih ramah lingkungan. Singkong menjadi salah satu bahan dasar produk plastik yang digunakan, berbeda dengan produk plastik lain yang umumnya berbahan dasar minyak bumi.
Luhut mengapresiasi upaya perusahaan yang tak hanya menghasilkan produk ramah lingkungan namun juga mengutamakan penggunaan konten lokal.
"Konten lokalnya 50 persen. Jika volume produksi diperbesar harganya bisa turun," katanya.
Namun, ia juga mengatakan industri ini perlu berusaha menciptakan inovasi baru untuk mengatasi kekurangannya seperti belum tahan panas.
Luhut menambahkan, meski industri-industri seperti ini perlu diberikan insentif, tetap perlu dibandingkan dulu dengan dampak lingkungannya.
"Untuk masalah cukainya akan dibandingkan dulu dengan dampak lingkungannya," katanya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Luhut didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017