Antarajabar.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan belum mampu untuk menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer untuk seluruh SLTP di kota itu karena karena keterbatasan anggaran untuk membeli  komputer.

"Masih kurang. Bayangin SMP Negeri ada 21, rata-rata ada 300 murid berarti ada enam ribuan murid, berarti perlunya dua ribu komputer kalau sepertiganya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Achdiat kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.

Ia menuturkan, penyelenggaraan UNBK hanya diikuti oleh enam sekolah terdiri dari tiga SMP Negeri dan SMP swasta, sedangkan sekolah lainnya ujian secara tulis.

SMP Negeri yang UNBK tersebut juga, kata dia, menyelenggarakannya harus menumpang ke SMA Negeri yang sudah memiliki fasilitas komputer.

"Selama ini gabung ke sekolah lain karena pengadaan komputer butuh waktu, jadi tiga sekolah UNBK gabung ke sekolah yang punya alat," katanya.

Ia menyebutkan SMP unggulan yang menyelenggarakan UNBK dengan cara numpang ke sekolah lain yakni SMP Negeri 1, 2 dan 5, sedangkan sekolah swasta yang mampu melaksanakan UNBK mandiri yakni SMP BPK Penabur, Pasundan dan Riyadul Ulum.

Pemerintah Kota Tasikmalaya, kata dia, telah menargetkan ujian tahun berikutnya dapat diikuti oleh 12 sekolah dengan sistem UNBK.

"Sekarang UNBK target enam sekolah, tahun depan 12," katanya.

Ia mengungkapkan, alasan belum terselenggaranya UNBK bagi seluruh SMP karena membutuhkan anggaran besar untuk pengadaan perangkat komputernya.

Sementara Pemkot Tasikmalaya, kata dia, hanya menganggarkan sebesar Rp1,2 miliar dari APBD untuk pembelian sebanyak 200 unit komputer.

"Kami harapkan dukungan pemerintah," katanya.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, akan mengevaluasi anggaran untuk pembelian komputer sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar maupun UNBK di sekolah.

Menurut dia, seharusnya semua SMP di Kota Tasikmalaya dapat melaksanakan UNBK secara mandiri, tetapi harapan itu membutuhkan waktu untuk memenuhi target pengadaannya.

"Kami dorong semakin meningkat, idealnya semua SMP laksanakan UNBK, sekarang terpaksa numpang dulu, ini kan masih program baru dari pusat," katanya.


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017