Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 35 persen kejadian bencana alam di provinsi ini didominasi karena faktor hidrometeorologi seperti banjir.
        
"Persentase bencana alam di Jabar, itu karena faktor hidrometeorologi kurang lebih 35 persen, seperti banjir kemudian yang longsor itu ada 30-an persen. Dua faktor itu yang paling banyak," kata Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, di Bandung, Rabu.
        
Ditemui usai melaksanakan simulasi kebencanaan di Gedung Sate, Dicky menuturkan Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang rawan bencana di Indonesia. Terdapat enam jenis bencana yang terjadi di Jawa Barat.
        
Oleh karena itu, pihaknya telah menetapkan siaga bencana sejak tahun lalu hingga akhir Mei 2017.
        
"Jadi untuk hidrometeorologi ini kita sudah siaganya sampai dengan 29 Mei. Jadi kita sudah menentukan dari bulan September itu siaga daruratnya. Itu memang sejalan dengan perkiraan BMKG bahwa curah hujan masih cukup tinggi," kata dia.
        
Ia menuturkan selain banjir dan longsor, lima jenis bencana lainnya juga rawan terjadi di Jawa Barat seperti, bencana geologi yakni gempa bumi dan gunung berapi, bencana biologi yakni penyakit, juga kegagalan teknologi.
        
"Lalu bencana lingkungan misalnya kebakaran hutan atau sampah. Keenam kerusuhan sosial," kata dia.
        
Lebih lanjut Dicky menyebutkan kondisi geografis dan klimatologis Jawa Barat rawan bencana, membutuhkan kesiagaan warga lebih ekstra. Berdasarkan data dari PUSDALOPS BPBD Jawa Barat, bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang memiliki jenis bencana beragam (multi hazard).
        
Hal ini terlihat dari kejadian bencana yang terjadi pada rentang Januari-Desember 2016, di mana bencana tanah longsor menempati jumlah kejadian tertinggi di Jawa Barat, yaitu 480 kali, disusul bencana kebakaran sebanyak 257 kali dan menempati posisi ketiga yaitu bencana banjir sebanyak 215 kali sementara bencana Puting Beliung terjadi sebanyak 185 kali dan gempa bumi sebanyak 48 kali.
        
Untuk di tahun 2017 sampai dengan Maret, menurut Dicky, tercatat kejadian kebakaran 81 kali, banjir 62 kali, tanah longsor 170 kali, puting beliung 102 kali dan gempa bumi 59 kali.
        
Kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian bencana yang intensitasnya besar dan laporannya diterima oleh BPBD Provinsi Jawa Barat.
    

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017