Antarajabar.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menargetkan sekitar 80 persen penyandang disabilitas di Jawa Barat dapat ikut berpartisipasi dalam menyemarakkan Pilgub dan Pilkada 2018.
"Targetnya tentu kami inginnya setinggi-tingginya penyandang disabilitas ini ikut pemilu," ujar Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat di Bandung, Selasa.
Yayat menuturkan, dari data yang dimilikinya jumlah penyandang disabilitas di Jabar yang memiliki hak suara sekitar 21 ribu orang. Namun dari jumlah tersebut perlu dilakukan pemutakhiran data agar lebih valid.
"Saya berharap daftar pemilih sudah bisa jumlahnya mendekati realnya kemudian jenis disabilitasnya dan lokasinya di mana. Sehingga kalau sudah bisa memetakan akan gampang mendistribusikan alat bantu sesuai kebutuhan," katanya.
Untuk mendapat jumlah pasti tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan pendataan.
Sebelumnya, KPU Jawa Barat berkomitmen untuk menghadirkan sebuah Pemilu Akses atau pemilu yang menyediakan fasilitas untuk para penyandang disabilitas supaya hak-hak politik terpenuhi.
"Kami ingin hak teman-teman difabel bisa terpenuhi tanpa diskriminasi dan hambatan, terlebih dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 mendatang," kata Yayat.
Lanjut Yayat, KPU telah membuat program-program sosialisasi yang tak hanya ditujukan bagi masyarakat umum, namun fokus memberikan informasi bagi penyandang disabilitas.
"Banyak program yang secara teknis dikemas informasi bisa dipahami disabilitas. Contohnya adalah iklan di televisi menggunakan juga bahasa isyarat,"
"Kemudian kami optimalkan radio bagi penyandang disabilitas mata yang bisa membaca huruf braile. Kami juga buat iklan yang mengoptimalkan gambar-gambar yang berpotensi mudah dipahami para penyandang disabilitas mental, dan lain-lain," tambah dia.
Ia mengatakan pihaknya juga akan menyelenggarakan pendidikan pemilih bagi penyandang disabilitas yang akan mengemas informasi yang secara teknis dipahami disabilitas.
"Nantinya akan dikemas dengan baik sesuai segmen. Biasanya penyandang disabilitas dikumpulkan. Seperti disabilitas grahita diberikan pelatihan sendiri, penyandang disabilitas rungu, itu upayanya. Yang akan dikerjasamakan dengan mengundang para entrepreneur apa yang disampaikan bisa terjamin, sampai dimengerti oleh yang bersangkutan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Targetnya tentu kami inginnya setinggi-tingginya penyandang disabilitas ini ikut pemilu," ujar Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat di Bandung, Selasa.
Yayat menuturkan, dari data yang dimilikinya jumlah penyandang disabilitas di Jabar yang memiliki hak suara sekitar 21 ribu orang. Namun dari jumlah tersebut perlu dilakukan pemutakhiran data agar lebih valid.
"Saya berharap daftar pemilih sudah bisa jumlahnya mendekati realnya kemudian jenis disabilitasnya dan lokasinya di mana. Sehingga kalau sudah bisa memetakan akan gampang mendistribusikan alat bantu sesuai kebutuhan," katanya.
Untuk mendapat jumlah pasti tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan pendataan.
Sebelumnya, KPU Jawa Barat berkomitmen untuk menghadirkan sebuah Pemilu Akses atau pemilu yang menyediakan fasilitas untuk para penyandang disabilitas supaya hak-hak politik terpenuhi.
"Kami ingin hak teman-teman difabel bisa terpenuhi tanpa diskriminasi dan hambatan, terlebih dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 mendatang," kata Yayat.
Lanjut Yayat, KPU telah membuat program-program sosialisasi yang tak hanya ditujukan bagi masyarakat umum, namun fokus memberikan informasi bagi penyandang disabilitas.
"Banyak program yang secara teknis dikemas informasi bisa dipahami disabilitas. Contohnya adalah iklan di televisi menggunakan juga bahasa isyarat,"
"Kemudian kami optimalkan radio bagi penyandang disabilitas mata yang bisa membaca huruf braile. Kami juga buat iklan yang mengoptimalkan gambar-gambar yang berpotensi mudah dipahami para penyandang disabilitas mental, dan lain-lain," tambah dia.
Ia mengatakan pihaknya juga akan menyelenggarakan pendidikan pemilih bagi penyandang disabilitas yang akan mengemas informasi yang secara teknis dipahami disabilitas.
"Nantinya akan dikemas dengan baik sesuai segmen. Biasanya penyandang disabilitas dikumpulkan. Seperti disabilitas grahita diberikan pelatihan sendiri, penyandang disabilitas rungu, itu upayanya. Yang akan dikerjasamakan dengan mengundang para entrepreneur apa yang disampaikan bisa terjamin, sampai dimengerti oleh yang bersangkutan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017