Antarajabar.com - Puluhan hektare areal persawahan yang ditanami padi sejak dua bulan terakhir di Kampung Pasirgede, Desa Mekargalih, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, gagal panen karena diserang hama wereng.

"Rata-rata sawah yang ditanami padi berusia dua bulan ke atas diserang wereng sejak beberapa hari terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan, tapi hama terus merembet ke area lain, hingga 30 hektar tanaman padi rusak dan mati," kata Encep (50) seorang petani pada wartawan, Selasa.

Saat ini, tambag dia, meskipun dibawah guyuran hujan, petani di wilayah tersebut sibuk memeriksa sawah yang tersisa, sebelum dampak hama semakin meluas karena akibat serangan hama tersebut, tanaman padi langsung memerah dan tidak berbuah atau mati.

"Mau tidak mau, petani di wilayah ini, harus menanam ulang dari awal karena serangan hama kali ini merupakan serang terparah yang diamali petani. Otomatis rugi, mau tidak mau harus menanam lagi rata-rata kerugian petani Rp1 juta," katanya.

Sementara Dandim 0608/Cianjur, Letkol Arm Imam Haryadi, yang mengetahui peristiwa tersebut langsung mendatangi lokasi, berdasarkan hasil temuan pihaknya, mendapati sedikitnya 10 hektare sawah rusak berat, 15 hektare rusak sedang dan sisanya mengalami rusak ringan.

"Laporan dari beberapa rekan serta dari Babinsa ada kurang lebih 30 hektare sawah yang diserang hama. Kita temukan disini ada hama penggerek batang, sehingga kami berkoordinasi dengan Upsus Jawa Barat agar segera ditanggulangi," katanya.

Sedangkan untuk meringankan beban petani di wilayah tersebut, ungkap dia, pihaknya memberikan bantuan berupa bibit baru untuk 10 hektare sawah yang rusak berat agar ditanam ulang, ditambah pupuk penanggulangan hama. Sedangkan untuk 15 hektare sawah yang mengalami rusak berat dan lima hektare rusak ringan, diberikan obat pembasmi hama agar padi tetap bisa tumbuh hingga masa panen.

"Untuk yang berat kita taburkan poradan atau obat hama, diharapkan dari pembibitan yang bagus, hasil tanam juga bagus. Datangnya hama karena siklus masa tanam yang tidak terputus ditengah cuaca kemarau basah dalam beberapa bulan terakhir. Meski terbilang kemarau, hujan tetap turun dengan intensitas yang cukup tinggi," katanya.

Dia menambahkan, dalam dua musim terakhir petani secara berkelanjutan menanam padi pasca panen, sehingga tanama padi baru menjadi sasaran hama."Dampaknya seperti ini karena siklusnya terus berkelanjutan, sehingga hama pun terus berlanjut ke padi yang baru ditanam. Kalau kita tidak pintar-pintar mensiasati," katanya. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017