Antarajabar.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyatakan jumlah kematian ibu di provinsi tersebut sepanjang tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yakni dari 800- an kasus menjadi 780 kasus kematian ibu.
        
"Alhamdulillah, jumlah kematian ibu di Jawa Barat tahun lalu itu turun. Jumlahnya 780 kasus kematian, sebelumnya itu di angka 800 sekian kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar, di Bandung, Minggu.
        
Ia mengatakan ada sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat yang kasus kematian ibu-nya cukup tinggi selama tahun 2016 adalah Kabupaten Garut dan Kabupaten Indramayu.
        
"Di Garut, tahun lalu jumlah kasus kematian ibunya, kalau tidak salah mencapai 70-an kasus. Kemudian daeral lainnya yang cukup tinggi kasus kematian ibu-nya sepanjang tahun 2016 adalah Indramayu," kata Dodo.
        
Menurut dia, saat ini Pemerintah Kabupaten Garut melalui dinas kesehatannya sedang melakukan analisis tentang faktor penyebab kasus kematian ibu di wilayah tersebut.
        
"Mereka sedang menganilis, mereka mengumpulkan para kepala puskesmas untuk membahas penyebabnya apa saja. Apakah bidannya tidak tepat, atau akses menuju pelayanan kesehatannya sulit atau penemuan risiko tingginya kurang aktif," kata dia.
        
Sementara itu, perkembangan positif terkait kasus kematian ibu diperlihatkan oleh Kabupaten Bandung. "Kalau tidak salah jumlah kasus kematian ibu selama tahun 2016 di Kabupaten Bandung hanya dua kasus saja," kata dia.
        
Dodo mengatakan Kabupaten Bandung berhasil menekan kasus kematian ibu dengan sangat baik melalui program Expanding Maternal and Neonatal Survival (Emas).
        
"Jadi di Kabupaten Bandung itu berhasil mengakselerasikan di dalam manajemen risiko ibu hamil dan melahirkan sehingga mereka bisa memantaunya dengan baik," kata dia.
        
Pihaknya menargetkan pada tahun 2017 ini bisa menurunkan jumlah kasus kematian ibu antara 10 hingga 15 persen dibandingkan angka kematian ibu tahun 2016.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017