Antarajabar.com Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) merasa bangga atas capaian keberhasilan kinerja bank bjb pada 2016 seperti pertumbuhan aset, kredit, dan laba BJB yang ada diatas rata-rata perbankan nasional.

"Saya berbangga atas keberhasilan bank bjb. Saya melihat perkembangan Bank BJB dari awal sampai saat ini, boleh jadi pada saat lima atau empat tahun terakhir inilah bank bjb mengalami kemajuan yang paling maju dibanding sebelumnya," kata Ahmad Heryawan dalam siaran persnya, Selasa.

Pada Selasa pagi, acara Business Review Kuartal 4 2016 bank bjb. Acara ini digelar pada 7 - 8 Februari 2017 di Convention Hall The Singhasari Resort, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Menurut dia, sepanjang tahun 2016 bank bjb mencapai Rp2,1 triliun dan jumlah tersebut tercatat sebagai laba terbesar yang pernah diraih.

"Dengan indikator yang lain pun di atas nasional adalah yang pertama kali kita catat selama ini. Jadi wajar kalau kemudian kita mulai dilihat oleh pihak lain," kata dia.

Dengan capaian ini, Aher menyebut bank pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten ini terbaik dibanding bank daerah lainnya di Indonesia.

Untuk itu, hal yang sangat wajar apabila bank bjb menjadi salah satu bank berkinerja terbaik secara nasional.

"Kalau bank daerah itu semuanya hormat kepada bank bjb karena diantara bank daerah adalah bank sengada lawan (tidak ada lawannya). Oleh karena itulah, lawannya adalah bank nasional," ujar Aher.

Pada kesempatan ini, untuk mencapai keberhasilan di 2017 dengan spirit "Gasspoll Capai Target 2017", Aher berpesan kepada Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan dan jajaran direksi, jajaran komisaris, para Kepala Kantor Wilayah, para Kepala Cabang, dan para Kepala Divisi yang hadir agar terus meningkatkan profesionalisme mereka untuk semakin memajukan BJB. Kata Aher, kejujuran dan kebersamaan adalah kunci untuk mewujudkan hal tersebut.

"Tetapi sebuah keberhasilan adalah keberhasilan yang direncanakan semenjak perencanaan sampai proses kontrol pada akhirnya dan dikelola sama-sama dari mulai pejabat tertinggi di perbankan sampai yang terendah seluruh ada pada payung kebersamaan, itulah yang akan menjadi jaminan keuntungan secara bersama-sama," kata dia.

Dalam sebuah manajemen perbankan pun, kata Aher, diperlukan ada tindakan atau deteksi ini. Hal ini diperlukan sebagai antisipasi melemahnya rasa kebersamaan dan tidak loyalnya pegawai terhadap perusahaan.

"Oleh karena itulah, apabila diantara kita ada yang memiliki spirit kebersamaannya rendah atau bahkan spirit pengkhianatan dalam kebersamaan maka segera diatasi, deteksi dini untuk segera ada tindakan dini," kata Aher.

Sementera itu, demi terwujudnya target, Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengajak jajaran direksi, komisaris, serta para pegawai untuk meningkatkan kinerja pada 2017 ini. Hal ini penting ditengah persaingan bisnis dan kompetitor dunia perbankan nasional saat ini. Dimana Bank Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada level 5 hingga 5,4 persen dan pertumbuhan kredit di angka 10 hingga 12 persen.

"Dan untuk itu kami mengajak semua jajaran dan elemen di bank bjb untuk terus bersemangat memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan ini," ajak Irfan di hadapan ratusan peserta Business Review Bank BJB.

Untuk itu, menurut Irfan permasalahan seperti infrastruktur, kompetensi SDM, dan capacity planing harus bisa diatasi secepat mungkin. Sehingga hal tersebut bukan lagi menjadi alasan tidak tercapainya target di 2017.

"bank bjb membutuhkan bisnis yang suistanable dan bank bjb membutuhkan eksekutor, eksekusi yang bisa merealisasikan target bukan wacana tapi eksekusi. Bank BJB hanya membutuhkan pemenang yang bisa berkompetisi secara sehat dan konsisten," kata Irfan.

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017