Antarajabar.com - Ketua Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HSNI) Kabupaten Garut Lukman Nurhakim menyatakan kondisi perekonomian masyarakat nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memprihatinkan karena tidak mendapatkan penghasilan dari melaut sejak September 2016.
"Sangat prihatin dengan kondisi nelayan di selatan Garut. Sejak bulan September (2016) kemarin para nelayan di pantai selatan Garut tidak bisa melakukan aktivitas melaut karena musim angin barat sehingga membahayakan," kata Lukman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan sejak September 2016, nelayan Garut tidak dapat melaut untuk mencari ikan karena kondisi cuaca membahayakan keselamatan jiwa nelayan.
Akibatnya, masyarakat nelayan tidak memiliki penghasilan, hingga akhirnya harus menjual barang-barang berharga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selama tidak melaut itu, Lukman mengaku para nelayan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk bertahan hidup.
Kondisi tidak melaut itu terjadi juga pada tahun-tahun sebelumnya dan HSNI pernah mengajukan bantuan beras kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Walau sempat ditertawakan, kami mendapat bantuan (beras), namun sejak itu kita tidak pernah mengajukan lagi," katanya.
Ia menambahkan kondisi bahaya untuk melaut diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika akan berlangsung hingga Maret 2017.
Namun para nelayan Garut memprediksi cuaca aman untuk mencari ikan di laut Garut pada Februari 2017.
"Kita sendiri memperkirakan bulan Februari sudah bisa kembali melaut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Sangat prihatin dengan kondisi nelayan di selatan Garut. Sejak bulan September (2016) kemarin para nelayan di pantai selatan Garut tidak bisa melakukan aktivitas melaut karena musim angin barat sehingga membahayakan," kata Lukman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan sejak September 2016, nelayan Garut tidak dapat melaut untuk mencari ikan karena kondisi cuaca membahayakan keselamatan jiwa nelayan.
Akibatnya, masyarakat nelayan tidak memiliki penghasilan, hingga akhirnya harus menjual barang-barang berharga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selama tidak melaut itu, Lukman mengaku para nelayan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk bertahan hidup.
Kondisi tidak melaut itu terjadi juga pada tahun-tahun sebelumnya dan HSNI pernah mengajukan bantuan beras kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Walau sempat ditertawakan, kami mendapat bantuan (beras), namun sejak itu kita tidak pernah mengajukan lagi," katanya.
Ia menambahkan kondisi bahaya untuk melaut diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika akan berlangsung hingga Maret 2017.
Namun para nelayan Garut memprediksi cuaca aman untuk mencari ikan di laut Garut pada Februari 2017.
"Kita sendiri memperkirakan bulan Februari sudah bisa kembali melaut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017