Antarajabar.com - Jembatan gantung sepanjang 20 meter yang menghubungkan Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat, Jabar, kondisinya memprihantinkan, namun jembatan penghubung tersebut masih banyak dilalui warga dua kabupaten untuk beraktifitas sehari-hari.
Jembatan yang berlandaskan bambu anyam itu, membentang dari Desa Margaluyu, Kecamatan Campaka, Cianjur dengan Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), belum pernah mendapatkan perbaikan, terutama tali sling sebagai penyangga jembatan, hanya anyaman bambu yang diganti setiap mengalami kerusakan.
"Selama ini jembatan tersebut merupakan akses utama warga di dua wilayah tersebut, mulai dari aktifitas sehari-hari sampai aktifitas ekonomi. Sejak berdiri sampai sekarang, hanya landasan dari bambu yang diganti, untuk tali sling belum pernah diganti, meskipun masih terlihat kuat, namun warga selalu was-was," kata Deden (47) warga Margaluyu pada wartawan, Kamis.
Dia menjelaskan, kerusakan jembatan tersebut sudah lama terjadi, namun hingga saat ini belum mendapat perhatian pemerintah baik Cianjur maupun Bandung Barat. Meskipun warga melalui aparatur desa dan kecamatan telah berkali-kali meminta perbaikan.
"Sudah banyak pejabat yang melihat kondisi jembatan yang rusak ini, namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan diperbaiki karena kami takut sewaktu-waktu tali sling putus dan memakan korban," katanya.
Warga di wilayah tersebut, mendesak Pemkab Cianjur atau KBB, segera melakukan perbaikan jembatan agar aktifitas warga dapat berjalan dengan lancar dan aman tanpa harus takut terjatuh ke dalam sungai dibagian bawah jembatan.
"Memang belum ada korban, apa harus menunggu korban baru diperbaiki, harapan kami diperbaiki dan tali sling diganti kalau tidak dibangun secara permanen. Jembatan ini akses utama ratusan bahkan ribuan warga di dua kabupaten," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Jembatan yang berlandaskan bambu anyam itu, membentang dari Desa Margaluyu, Kecamatan Campaka, Cianjur dengan Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), belum pernah mendapatkan perbaikan, terutama tali sling sebagai penyangga jembatan, hanya anyaman bambu yang diganti setiap mengalami kerusakan.
"Selama ini jembatan tersebut merupakan akses utama warga di dua wilayah tersebut, mulai dari aktifitas sehari-hari sampai aktifitas ekonomi. Sejak berdiri sampai sekarang, hanya landasan dari bambu yang diganti, untuk tali sling belum pernah diganti, meskipun masih terlihat kuat, namun warga selalu was-was," kata Deden (47) warga Margaluyu pada wartawan, Kamis.
Dia menjelaskan, kerusakan jembatan tersebut sudah lama terjadi, namun hingga saat ini belum mendapat perhatian pemerintah baik Cianjur maupun Bandung Barat. Meskipun warga melalui aparatur desa dan kecamatan telah berkali-kali meminta perbaikan.
"Sudah banyak pejabat yang melihat kondisi jembatan yang rusak ini, namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan diperbaiki karena kami takut sewaktu-waktu tali sling putus dan memakan korban," katanya.
Warga di wilayah tersebut, mendesak Pemkab Cianjur atau KBB, segera melakukan perbaikan jembatan agar aktifitas warga dapat berjalan dengan lancar dan aman tanpa harus takut terjatuh ke dalam sungai dibagian bawah jembatan.
"Memang belum ada korban, apa harus menunggu korban baru diperbaiki, harapan kami diperbaiki dan tali sling diganti kalau tidak dibangun secara permanen. Jembatan ini akses utama ratusan bahkan ribuan warga di dua kabupaten," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016