Antarajabar.com - PT Pupuk Kujang menjamin ketersediaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam akhir 2016 dan awal tahun 2017 di seluruh wilayah pendistribusian Jawa Barat dan Banten.

"Pupuk di kita itu tidak pernah kosong, justru melimpah, stok setiap gudang dipastikan ada menjelang musim tanam," kata Manager Humas PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan kepada wartawan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Ia menuturkan, PT Pupuk Kujang selalu memperhatikan kebutuhan dan menyesuaikan jadwal pandistribusian dengan waktu musim tanam di setiap daerah kota/kabupaten.

Jika ada anggapan terjadi kekosongan di daerah, kata dia, disebabkan karena kepanikan petani yang ketakutan tidak ada pupuk subsidi saat memasuki tanam.

"Jadi saya harap petani tenang, pupuk dipastikan tersedia di setiap gudang-gudang distributor di daerah," katanya.

Ia menegaskan, pihaknya memastikan di lapangan seluruh penyaluran dan pengadaan pupuk bersubisdi berjalan dengan lancar dan baik sampai ke petani sehingga tidak menghambat masa tanam tahun ini.

Beberapa strategi yang dilakukan, lanjut dia, diantarnaya penyediaan pupuk di gudang distributor, penambahan gudang-gudang, peningkatan kapasitas stok pupuk dan penambahan petugas di lapangan.

"Kalau sekarang misalkan pupuk tidak ada, itu sebenarnya bukan langka tapi sedang dalam proses pendistribusian," katanya.

Ia menambahkan, ketersediaan pupuk dari gudang produsen sampai hingga ke tingkat distributor dan pengecer itu mampu memenuhi kebutuhan petani lebih dari ketentuan dua pekan ke depan.

Kondisi tersebut, lanjut dia, dapat terlihat pada total posisi stok pupuk urea bersubsidi pada akhir November 2016 di gudang produsen dan gudang distributor sebanyak 125.456,49 ton dibandingkan dengan kebutuhan tiga pekan kedepan sebanyak 53.774,9 ton.

"Untuk wilayah Garut stok urea yang tesedia sampai dengan saat ini sebanyak 5.756,64 ton, dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi tiga minggu kedepan sebesar 3.046,35 ton," katanya.

Ia berharap kepastikan stok pupuk di daerah itu tidak ada lagi keluhan petani yang sulit mendapatkan pupuk di lapangan.

"Serapan biasanya akan lebih tinggi pada saat musim tanam Oktober-Maret, oleh karena itu perusahaan telah siap manakala permintaan pupuk oleh petani meningkat dari kondisi sekarang," kata Ade.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016