Antarajabar.com - Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, Jaipong, yang dikenal sebagai seni tari khas Sunda yang ekspresif, bisa dijadikan alat diplomasi untuk memperkenalkan seni yang ada di Jawa Barat.
"Kita harus berpikir keras bagaimana seni dan budaya ini menjadi salah satu cara kita untuk mempromosikam dan mengenalkan budaya Jawa Barat," kata Netty Heryawan, di Bandung, Rabu.
Oleh karena itu, kata Netty, dia sangat mendukung dilaksanakannya Pasangiri Sanglingan Bentang Jaipongan Jugala Raya Tahun 2016 yang dibuka Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung AAC (Majestic) Jalan Braga Kota Bandung.
Ia mengatakan dengan adanya pelibatan masyarakat termasuk unsur seni dan budaya sehingga Jaipongan ini dapat dikenal luas oleh masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri
"Jaipongan ini luar biasa unik loh dibandingkan dengan gerak tarian yang lain," kata Netty.
Dirinya berharap ketika dapat mengemas seni dan budaya dilekatkan dengan kegiatan resmi kenegaraan maka tidak aneh akan menjadi second track diplomacy.
"Selain itu, kegiatan ini mampu dilanjutkan oleh generasi muda yang saat ini sudah terjajah oleh pop culture sehingga jatidiri kita tidak akan tergerus jaman," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kita harus berpikir keras bagaimana seni dan budaya ini menjadi salah satu cara kita untuk mempromosikam dan mengenalkan budaya Jawa Barat," kata Netty Heryawan, di Bandung, Rabu.
Oleh karena itu, kata Netty, dia sangat mendukung dilaksanakannya Pasangiri Sanglingan Bentang Jaipongan Jugala Raya Tahun 2016 yang dibuka Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung AAC (Majestic) Jalan Braga Kota Bandung.
Ia mengatakan dengan adanya pelibatan masyarakat termasuk unsur seni dan budaya sehingga Jaipongan ini dapat dikenal luas oleh masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri
"Jaipongan ini luar biasa unik loh dibandingkan dengan gerak tarian yang lain," kata Netty.
Dirinya berharap ketika dapat mengemas seni dan budaya dilekatkan dengan kegiatan resmi kenegaraan maka tidak aneh akan menjadi second track diplomacy.
"Selain itu, kegiatan ini mampu dilanjutkan oleh generasi muda yang saat ini sudah terjajah oleh pop culture sehingga jatidiri kita tidak akan tergerus jaman," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016