Antarajabar.com - Sekitar 355 orang penyandang tunanetra di Provinsi Jawa Barat mengikuti Reli Tongkat yang diadakan oleh Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung, Rabu untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 2016.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari melepas peserta Reli Tongkat di halaman PSBN Wyata Guna Bandung, Jalan Padjadjaran Kota Bandung.
Humas PSBN Wyata Guna Bandung Suhendar mengatakan kegiatan Reli Tongkat tersebut juga merupakan salah satu cara untuk mengecek implementasi Pemkot Bandung dalam melaksanakan amanat UU Nomor 4 Tahun 98 dan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan perda khusus disabilitas khususnya aksesibiltas jalan dan trotoar di Kota Bandung.
"Jangan sampai undang-undang dan perda yang dikeluarkan oleh pemerintah itu hanya sebatas aksesoris politis semata. Katanya kan Kota Bandung itu ramah HAM dan inklusi nah hari ini kita ingin cek langsung apakah benar Kota Bandung ramah terhadap teman-teman tunanetra melalui kegiatan Reli Tongkat ini," kata Suhendar.
Menurut dia, peserta Reli Tongkat akan langsung mengecek aksesibiltas trotoar di Kota Bandung apakah sudah ramah terhadap tunanetra atau belum.
"Karena sejauh ini, jalan di depan Wyata Guna yakni Jalan Padjadjaran saja masih banyak pohon, tiang-tiang dan itu jelas-jelas menghalangi atau menghambat bagi teman-teman ketika sedang berjalan di Jalan Padjadjaran," kata dia.
Dia berharap aksesibilitas Kota Bandung bagi penyandang disabilitas bisa sama seperti Kota Solo dan Kota Yogyakarta. "Saya pikir daerah di Indonesia yang sudah sangat ramah terhadap disabilitas itu Solo dan Malioboro, kota ini sudah sangat ramah terhadap teman-teman disabilitas, khususnya tunanetra dan layak dijadikan contoh oleh daerah lain," kata dia.
Peserta Reli Tongkat ini akan melewati sejumlah ruas jalan di Kota Bandung seperti Jalan Padjadjaran, Jalan Abdul Rivai, Jalan Cihampelas, Jalan Prof Eyckman, Jalan Cipaganti, Jalan Dr Slamet, Jalan Bosca dan Jalan Makmur dan berakhir di Jalan Padjadjaran lagi.
Sementara itu, salah seorang peserta Reli Tongkat asal Kabupaten Sukabumi Dedi Sumedi mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional juga menjadi sarana bagi saya untuk membuktikan apakah jalan-jalan di Kota Bandung sudah ramah bagi tunanetra atau belum," kata Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari melepas peserta Reli Tongkat di halaman PSBN Wyata Guna Bandung, Jalan Padjadjaran Kota Bandung.
Humas PSBN Wyata Guna Bandung Suhendar mengatakan kegiatan Reli Tongkat tersebut juga merupakan salah satu cara untuk mengecek implementasi Pemkot Bandung dalam melaksanakan amanat UU Nomor 4 Tahun 98 dan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan perda khusus disabilitas khususnya aksesibiltas jalan dan trotoar di Kota Bandung.
"Jangan sampai undang-undang dan perda yang dikeluarkan oleh pemerintah itu hanya sebatas aksesoris politis semata. Katanya kan Kota Bandung itu ramah HAM dan inklusi nah hari ini kita ingin cek langsung apakah benar Kota Bandung ramah terhadap teman-teman tunanetra melalui kegiatan Reli Tongkat ini," kata Suhendar.
Menurut dia, peserta Reli Tongkat akan langsung mengecek aksesibiltas trotoar di Kota Bandung apakah sudah ramah terhadap tunanetra atau belum.
"Karena sejauh ini, jalan di depan Wyata Guna yakni Jalan Padjadjaran saja masih banyak pohon, tiang-tiang dan itu jelas-jelas menghalangi atau menghambat bagi teman-teman ketika sedang berjalan di Jalan Padjadjaran," kata dia.
Dia berharap aksesibilitas Kota Bandung bagi penyandang disabilitas bisa sama seperti Kota Solo dan Kota Yogyakarta. "Saya pikir daerah di Indonesia yang sudah sangat ramah terhadap disabilitas itu Solo dan Malioboro, kota ini sudah sangat ramah terhadap teman-teman disabilitas, khususnya tunanetra dan layak dijadikan contoh oleh daerah lain," kata dia.
Peserta Reli Tongkat ini akan melewati sejumlah ruas jalan di Kota Bandung seperti Jalan Padjadjaran, Jalan Abdul Rivai, Jalan Cihampelas, Jalan Prof Eyckman, Jalan Cipaganti, Jalan Dr Slamet, Jalan Bosca dan Jalan Makmur dan berakhir di Jalan Padjadjaran lagi.
Sementara itu, salah seorang peserta Reli Tongkat asal Kabupaten Sukabumi Dedi Sumedi mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional juga menjadi sarana bagi saya untuk membuktikan apakah jalan-jalan di Kota Bandung sudah ramah bagi tunanetra atau belum," kata Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016