Antarajabar.com - Dinas Kesehatan Jawa Barat fokus menekan angka kematian ibu melahirkan di 10 kabupaten/kota di provinsi itu yang masuk daerah rawan kasus itu.

"Ada sepuluh daerah di Jabar yang memiliki angka kematian ibu tinggi, dan kami prioritaskan angka penuruanan kematian ibu dan bayi ke lima daerah, salah satunya, Indramayu," katanya pada lokakarya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang digelar Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI) di Bandung, Rabu.

Menurut Alma, ada 10 kabupaten di Jabar penyumbang angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi antara lain Majelengka, Indramayu, Tasikmalaya, Sukabumi dan Garut.

Ia menyatakan kasus kematian ibu melahirkan di Jabar cukup tinggi. Pada 2016 mencapai 741 orang dari 950 ribu ibu yang melahirkan dengan selamat di Jabar.    

"Sehari di Jabar ada 2 ibu hamil meninggal dunia. Ini, sungguh menyedihkan harus preventif untuk menurunkan angka ini,"  kata Alma.

Alma mengatakan, untuk menekan angka kematian ibu dan anak,  Pemprov Jabar tak bisa melakukan sendirian. Mengingat jumlah penduduk yang cukup besar yakni  46 juta atau sekitar 15 persen penduduk Indonesia ada di Jabar.

"Pemerintah, bagaimana pun juga tak bisa sendiri. Jadi, harus bekerja sama dengan institusi yang ada di masyarakat," katanya.

Alma mengapresiasi, upaya APPI yang fokus membuat program untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

"APPI sangat fokus memperhatikan ibu hamil, bayi dan balita, kami sangat berterima kasih," katanya menambahkan.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016