Antarajabar.com - Tumpukan sampah yang hampir menutupi Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menghambat petugas tim pencarian dari unsur Badan Sar Nasional (Basarnas) dan unsur lainnya dalam pencarian korban banjir bandang Kabupaten Garut.
        
"Kesulitannya ada sampah-sampah di sana (Waduk Jatigede)," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo usai mendampingi kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo di Garut, Kamis.
        
Ia menuturkan tumpukan sampah tersebut cukup banyak dengan berbagai jenis sampah seperti plastik, kayu, puing-puing bangunan rumah, bahkan bangkai hewan seperti sapi dan kambing.
        
"Sampahnya numpuk banyak, sapi juga ada di sana," katanya.
        
Ia menambahkan kawasan Waduk Jatigede menjadi titik prioritas Basarnas dan sukarelawan lainnya dalam pencarian korban banjir bandang Garut.
        
Berdasarkan hasil analisa, menurut dia, disinyalir korban banjir di Garut terbawa arus Sungai Cimanuk sejauh 45 kilometer (km) hingga ke wilayah Waduk Jatigede, Sumedang.
        
"Artinya airnya besar, sehingga ada yang terbawa ke sana, saat pencarian ada enam orang yang ditemukan di sana (Waduk Jatigede)," katanya.
        
Proses pencarian korban banjir bandang itu berhasil ditemukan sementara sebanyak 34 orang, dan dilaporkan warga hilang sebanyak 19 orang.
       
Bencana banjir akibat luapan Sungai Cimanuk itu menyebabkan pemukiman penduduk terendam banjir, dan menghanyutkan seluruh barang berharga dan perabotan rumah.
        
Banjir juga menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas umum seperti jembatan dan sekolah, bahkan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet Garut.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016