Antarajabar.com - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 Jawa Barat menyayangkan kericuhan dalam pertandingan gulat di Gelanggang Olahraga (GOR) Saparua Kota Bandung, Senin, sekitar pukul 16.00 WIB, yakni adanya pemukulan yang dilakukan oleh pelatih Kalimantan Timur terhadap wasit asal Iran.
"Tentunya kami hanya sangat menyayangkan kejadian itu, terlebih yang dipukul itu wasit dari luar negeri, dari Iran," kata Wakil Juru Bicara PB PON XIX Ruddy Gandakusumah dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX, di Kota Bandung, Senin.
Ia menuturkan akibat kericuhan tersebut pertandingan cabang olahraga gulat yang dilaksanakan di GOR Saparua Kota Bandung ditunda untuk sementara waktu.
"Sekarang ditunda, dan tadi katanya mau dicek atau diputar ulang rekaman CCTV video pertandingan untuk mengetahui lebih pasti siapa yang salah dalam kericuhan tersebut," kata dia.
Ia menuturkan berdasarkan keterangan dari panitia pelaksana pertandingan cabang olahraga gulat diketahui bahwa kericuhan bermula karena pelatih Kaltim tidak menerima keputusan wasit yang memenangkan Jawa Barat dalam kelas 65 kilogram.
"Jadi infonya si pelatih dari Kaltim masuk masuk terus mukul wasit dari Iran karena tidak terima dengan keputusan wasit," ujar Ruddy.
Menurut dia, dengan adanya kejadian tersebut wasit dari Iran tersebut meminta jaminan kemanan selama pertandingan berlangsung.
"Dan kalaupun mau diusut (oleh polisi) silakan saja karena barang bukti ada. Kami dari PB PON tidak memiliki kewenangan apa-apa terhadap kejadian ini cuma kami sangat menyayangkan dan kalau bisa kami sarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan saja," kata dia.***4***
(U.A066/B/Y003/Y003) 26-09-2016 18:23:27
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Tentunya kami hanya sangat menyayangkan kejadian itu, terlebih yang dipukul itu wasit dari luar negeri, dari Iran," kata Wakil Juru Bicara PB PON XIX Ruddy Gandakusumah dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX, di Kota Bandung, Senin.
Ia menuturkan akibat kericuhan tersebut pertandingan cabang olahraga gulat yang dilaksanakan di GOR Saparua Kota Bandung ditunda untuk sementara waktu.
"Sekarang ditunda, dan tadi katanya mau dicek atau diputar ulang rekaman CCTV video pertandingan untuk mengetahui lebih pasti siapa yang salah dalam kericuhan tersebut," kata dia.
Ia menuturkan berdasarkan keterangan dari panitia pelaksana pertandingan cabang olahraga gulat diketahui bahwa kericuhan bermula karena pelatih Kaltim tidak menerima keputusan wasit yang memenangkan Jawa Barat dalam kelas 65 kilogram.
"Jadi infonya si pelatih dari Kaltim masuk masuk terus mukul wasit dari Iran karena tidak terima dengan keputusan wasit," ujar Ruddy.
Menurut dia, dengan adanya kejadian tersebut wasit dari Iran tersebut meminta jaminan kemanan selama pertandingan berlangsung.
"Dan kalaupun mau diusut (oleh polisi) silakan saja karena barang bukti ada. Kami dari PB PON tidak memiliki kewenangan apa-apa terhadap kejadian ini cuma kami sangat menyayangkan dan kalau bisa kami sarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan saja," kata dia.***4***
(U.A066/B/Y003/Y003) 26-09-2016 18:23:27
Editor : Isyati Putri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016