Antarajabar.com - Badan medis tertinggi di Australia telah mengeluarkan larangan baru bagi "cage fighting" di Negara Bagian Victoria.
       
Saat Ultimate Fighting Championship (UFC) bersiap kembali ke Melbourne pada November, Asosiasi Medis Australia (AMA) telah mendesak Pemerintah Daniel Adrews di Victoria agar mempertimbangkan kembali keputusannya pada 2015 untuk melegalkan olah raga keras itu.
       
"Jika anda melihat seseorang memukul orang lain, siapa yang bisa mengatakan itu tidak menormalkan perbuatan semacam itu?" demikian pernyataan Wakil Presiden AMA Victoria Xavier Yu kepada News Limited pada Rabu.
       
"Pesan apa yang dikirimnya kepada generasi muda? Dikatakan tidak apa-apa memukul seseorang, dan dari sudut pandang dokter itu keliru," katanya.
       
Yu mengatakan keprihatinan insan medis disampaikan di "The Hurt Business", dokumenter baru mengenai UFC dan keprihatinan dokter mengenai olah raga tersebut, cedera kepala "traumatik" dan "parah" akibat satu pukulan tidak membuat dia terkejut.
       
Pengungkapan di dokumenter itu bahwa pelaga UFC rutin menjalani perawatan kecemasan dan depresi dan telah diperiksa positif menggunakan steroid tidak mengejutkan Yu, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia mengatakan kerusakan total Seni Bela Diri Gabungan (MMA) takkan diketahui selama bertahun-tahun.
       
John MaCarthy, mantan wasit MMA, mengatakan ia telah diinstruksikan untuk tidak menghentikan pertandingan tak peduli seberapa parah luka yang ditimbulkan.
       
"Saya pernah menghadapi dalam kondisi orang-orang cedera cukup parah dan mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mempertahankan diri mereka," kata McCarthy di dalam komentar yang disiarkan oleh News Limited pada Rabu.
       
Menteri Olah Raga Victoria John Eren mengatakan pengesahan "cage fighting" di Victoria menjamin pertandingan tersebut berlangsung dalam kondisi paling aman.
       
"Kami menghormati komitmen pemilihan umumkami untuk mencabut larangan penyelenggaraan acara ini dalam kondisi aman --tindakan yang dikatakan para ahli industri akan meningkatkan keamanan dan mengurangi kemungkinan cedera serius," kata Eren saat mensahkan "cage fighting" pada 2015.
       
Lebih dari 56.000 orang menghadiri UFC 193 di Etihad Stadium di Melbourne pada November 2015, sehingga menjadikannya pertandingan yang paling banyak dihadiri penonton dalam sejarah UFC.

 

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016