Antarajabar.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menuturkan berat badan bocah penderita obesitas ekstrim Arya Permana (10) kembali naik usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.
        
"Kemarin teman-teman dari Komisi D laporan ke saya sudah tengok Arya dan dari pemda. Di-kros cek katanya ada peningkatan berat badan. Makanya saya akan kroscek langsung," kata Cellica Nurrachadiana usai menghadiri sidang promisi doktor E Herman Khaeron di Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis.
        
Ia menduga kenaikan berat badan Arya Permana tersebut dikarenakan kesalahan pola makanan atau asupan gizi. "Mungkin saja pola makannya tidak seketat di RSHS Bandung," kata dia.
        
Menurut dia, peran dari kedua orang tua Arya Permana sangat penting untuk mengawasi asupan gizi dan pola makan dari bocah obesitas ekstrim tersebut.
        
"Besar harapan kami bahwa bukan hanya dari tim khusus dari RSHS dan pemda tapi perlu peran penting dari keluarganya. Jadi tolong minum 'Ale-ale'-nya disetop. Makan 'Indomie'-nya juga disetop. Jadi pola makanannya harus benar-benar dijaga," katanya.
        
Usai menjalani perawatan di RS Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung selama lima hari, Arya Permana, bocah obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Senin (18/7).
   
Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan 190 kilogram tersebut datang ke sekolah dengan diantar kedua orang tuanya, Ade Somantri (42) dan Rokayah (37).

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016