Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengapresiasi capaian kinerja Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jawa Barat yang telah berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sepanjang tahun 2015   

"Naiknya pendapatan ini karena kinerja pemerintahannya yang baik, namun dia pun tak menampik adanya kinerja turun karena perlambatan ekonomi serta berkurangnya dana yang diberikan pemerintah pusat," kata Ahmad Heryawan dalam siaran persnya, Jumat.
        
Aher menjelaskan Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai 31 Desember 2015 dapat direalisasikan sebesar Rp24,00 triliun lebih atau 100,12 persen dari anggaran pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp 23,98 triliun.
        
Sementara untuk pendapatan daerah yang bersumber dari PAD Tahun Anggaran 2015 realisasinya mencapai Rp16,03 triliun lebih atau sekitar 104,01 persen dari angaran yang telah ditetapkan sebesar Rp15,41 triliun lebih. Penerimaan PAD ini bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, serta lain-lain PAD yang Sah.
        
Pajak daerah pada Tahun Anggaran 2015, menurut dia, mencapai Rp14,61 triliun lebih atau sekitar 102,39 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp14,27 triliun lebih. Sedangkan realisasi Retribusi Daerah mencapai Rp 73,40 Milyar lebih atau sekitar 124,38 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 59,01 miliar lebih.
        
Kemudian untuk Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan realisasinya mencapai Rp281,66 miliar lebih atau 101,06 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp278,69 milyar lebih. Sedangkan penerimaan dari lain-lain PAD yang Sah terealisasi sebesar Rp 1,06 triliun lebih atau mencapai 132,43 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp800,94 miliar lebih.
        
"Tapi Alhamdulillah pajak daerah naik, terlampaui. Jadi karena terlampaui tidak ada minus. Surplus semuanya. Kinerja pendapatan juga luar biasa ya, kita apresiasi Dinas Pendapatan Daerah dan dinas-dinas yang menghasilkan uang, yang telah bekerja luar biasa dan menghasilkan pendapatan yang sebesar-sebesarnya," kata Aher.
        
"Kita juga apresiasi dinas-dinas lain yang telah mengunakan dana secara efektif dan efisien," lanjut dia.
        
Selain itu, terkait Belanja Daerah untuk APBD TA 2015 direalisasikan sebesar Rp24,41 triliun lebih atau sekitar 87,98 persen dari alokasi anggaran sebsar Rp27,75 triliun lebih. Belanja Daerah ini mencakup Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar Rp19,25 triliun lebih atau 88,79 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp21,68 triliun lebih. Sementara Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp5,16 triliun lebih atau 85,08 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp6,06 triliun lebih.
        
Dari sisi Pembiayaan Daerah, yang terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp 4,55 Triliun lebih atau 100,06 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp4,54 triliun lebih.
        
Adapun Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp660,00 milyar atau 100,00 persen dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan Pembiayaan Netto mencapai Rp3,89 triliun lebih atau 100,07 persen dari anggaran yang ditetapkan Rp3,88 triliun lebih.
        
Dari keseluruhan anggaran dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 ini dapat diketahui Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan atau SILPA yaitu mencapai Rp3,48 triliun lebih.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016