Antarajabar.com - Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro melakukan pengecekan untuk memastikan kesiapan Stasiun Bandung melayani penumpang mudik Lebaran 2016.
"Semua tentu harus siap, bukan hanya menyiapkan armada keretanya saja, tapi petugas termasuk karyawan PT KAI harus siap melayani calon pemudik," kata Edi disela-sela pantauan.
Menurut dia, sarana prasarana menjadi prioritas yang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari dalam menghadapi arus mudik. Selain itu juga para petugas agar siap melayani calon penumpang pada mudik lebaran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Edi dan rombongan melakukan pengecekan sejumlah gerbong yang ada di Stasiun Bandung itu. Ia juga terlibat dialog dengan beberapa pejabat dari PT KAI Daop II Bandung dan Kepala Stasiun Bandung.
Ia juga mempertanyakan sejumlah kaca di gerbong kereta itu ada yang retak-retak akibat lembaran atau benturan dengan benda keras. Ia memberi beberapa instruksi untuk mengatasi temuannya itu agar tetap aman bagi penumpang.
Pada kesempatan itu, Edi juga berdialog dengan sejumlah masinis yang akan bertugas siang hari itu mengoperasikan KA dari Stasiun Bandung ke sejumlah jurusan.
"Bila mengantuk tidak memaksakan diri dan harus beristirahat sebelum bertugas," katanya.
Pada kesempatan itu, Dirut PT KAI menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan prima kepada penumpang mudik Lebaran dengan mengedepankan keamanan, kenyamanan serta tepat waktu.
Dalam kunjungannya di Stasion Bandung, Edi Sukmoro juga meresmikan penggunaan Cek In Mandiri (CIM) yakni perangkat boarding dengan sistem cek in mandiri.
"Sistem cek in mandiri ini tidak saja mempermudah calon penumpang, tapi juga untuk mencegah antrean panjang," kata Edi.
Penggunaan sistem CIM, kata dia, juga mencegah adanya tiket ganda. Karena calon penumpang yang bisa menggunakan sistem ini hanya mereka yang sudah memiliki bukti tiket pemesanan dengan cara memasukkan identitas sesuai pesanan.
"Sistem CIM ini sudah berjalan lancar meski masih ada yang belum bisa menggunakan. Jangan khawatir ada petugas yang membimbing calon penumpang untuk menggunakan CIM, " katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Semua tentu harus siap, bukan hanya menyiapkan armada keretanya saja, tapi petugas termasuk karyawan PT KAI harus siap melayani calon pemudik," kata Edi disela-sela pantauan.
Menurut dia, sarana prasarana menjadi prioritas yang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari dalam menghadapi arus mudik. Selain itu juga para petugas agar siap melayani calon penumpang pada mudik lebaran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Edi dan rombongan melakukan pengecekan sejumlah gerbong yang ada di Stasiun Bandung itu. Ia juga terlibat dialog dengan beberapa pejabat dari PT KAI Daop II Bandung dan Kepala Stasiun Bandung.
Ia juga mempertanyakan sejumlah kaca di gerbong kereta itu ada yang retak-retak akibat lembaran atau benturan dengan benda keras. Ia memberi beberapa instruksi untuk mengatasi temuannya itu agar tetap aman bagi penumpang.
Pada kesempatan itu, Edi juga berdialog dengan sejumlah masinis yang akan bertugas siang hari itu mengoperasikan KA dari Stasiun Bandung ke sejumlah jurusan.
"Bila mengantuk tidak memaksakan diri dan harus beristirahat sebelum bertugas," katanya.
Pada kesempatan itu, Dirut PT KAI menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan prima kepada penumpang mudik Lebaran dengan mengedepankan keamanan, kenyamanan serta tepat waktu.
Dalam kunjungannya di Stasion Bandung, Edi Sukmoro juga meresmikan penggunaan Cek In Mandiri (CIM) yakni perangkat boarding dengan sistem cek in mandiri.
"Sistem cek in mandiri ini tidak saja mempermudah calon penumpang, tapi juga untuk mencegah antrean panjang," kata Edi.
Penggunaan sistem CIM, kata dia, juga mencegah adanya tiket ganda. Karena calon penumpang yang bisa menggunakan sistem ini hanya mereka yang sudah memiliki bukti tiket pemesanan dengan cara memasukkan identitas sesuai pesanan.
"Sistem CIM ini sudah berjalan lancar meski masih ada yang belum bisa menggunakan. Jangan khawatir ada petugas yang membimbing calon penumpang untuk menggunakan CIM, " katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016