Antarajabar.com - Jembatan layang Antapani Kota Bandung merupakan jembatan pertama Indoneia yang akan  menggunakan teknologi struktur baja gelombang dengan bentang 22 meter.
       
"Pembangunan jembatan ini berteknologi struktur baja gelombang dengan bentang 22 meter, menjadi yang pertama," kata  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi seusai pemancangan pertama Jembatan Layang Antapani Kota Bandung, Jumat.
        
Menurut dia, struktur baja bergelombang dikombinasikan mortar busa memiliki beberapa keunggulan, salah satunya waktu  pengerjaan pembangunan lebih cepat 50 persen.
         
"Lebih cepat pengerjaannya dibandingkan dengan pembangunan jembatan layang struktur beton bertulang," katanya.
        
Arie menambahkan, dari sisi biaya lebih efisien, sekitar 60 - 70 persen di bandingkan dengan pembuatan jembatan layang struktur beton bertulang.
         
"Struktur baja bergelombang dengan timbunan ringan lebih efesien dan mengghemat anggaran," katanya.
        
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR, Herry Vaza, menjelaskan kekuatan jembatan layang struktur baja gelombang itu  tidak perlu diragukan.
          
" Pusjatan telah lakukan pengujian dan perhitungan yang cermat mengenai kekuatan jembatan," kata Herry menambahkan.

Pewarta: Adam

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016