Antarajabar.com - Komunitas Pohon Indonesia (KPI) Kota Cirebon, menyebutkan budaya menanam pohon bagi masyarakat Kota Cirebon, Jawa Barat, masih rendah, padahal pembangunan pesat di kawasan perkotaan menyebabkan oksigen berkurang.
       
Ketua Komunitas Pohon Indonesia (KPI) Kota Cirebon, Abdullah Syukur, Selasa, mengatakan masyarakat cenderung kurang memahami manfaat menanam pohon dan rata-rata mereka tidak menyadari, pohon maupun tanaman lain menghasilkan oksigen yang dibutuhkan.
       
"Manusia membutuhkan sekitar 0,5 kilogram oksigen perhari dan itu bisa dipasok oleh pohon-pohon keras yang menghasilkan oksigen besar, seperti trembesi dan bambu," katanya.
       
Ia menuturkan trembesi dan bambu, merupakan penghasil oksigen terbesar, karena satu pohon trembesi atau bambu mampu memproduksi oksigen 1,2 kilogram per hari.
       
Dengan kata lain, satu pohon dapat memberi oksigen bagi dua orang setiap harinya.
       
Sayangnya, sekalipun dibutuhkan, produksi oksigen menghadapi tantangan berupa rendahnya kesadaran masyarakat untuk menanam pohon.
       
Tantangan itu, semakin berat manakala melihat pesatnya pembangunan di kawasan perkotaan, khususnya Kota Cirebon sendiri.
       
Pembangunan yang tinggi terkadang menggusur ruang terbuka hijau, ditambah lahan kota kerapkali terbatas," ujarnya.
       
"Penebangan terhadap pohon dilakukan, ini sama saja dengan menghilangkan oksigen," lanjutnya.
       
Pihaknya berupaya menggalakkan budaya menanam pohon, untuk mengatasi keterbatasan lahan, masyarakat dapat memanfaatkan lahan-lahan tanggung, menanam tanaman gantung, memanfaatkan material bekas seperti botol atau pipa sebagai media tanam, dan lainnya.
       
"Kita juga bisa memanfaatkan sungai misalnya, untuk menanam bambu, tapi memang semua harus ada edukasi, sosialisasi, pelatihan, dan pembinaan, kepada publik luas," tambahnya.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016