Antarajabar.com - Perusahaan sistem pembayaran dengan produk aplikasi, PayTren,   menargetkan  satu miliar pengguna.

"Sebagai bisnis utama, PayTren ini bergerak dalam bidang payment gateway. Kita menargetkan bisa mencapai satu miliar pengguna aplikasi. Tak hanya pasar domestik, kita pun bermitra dengan pengusaha luar negeri," kata Direktur Utama PT Veritra Sentosa International Yusuf Mansur pada acara PayTren Vaganza 2016 di Bandung.

Pria yang dikenal sebagai ustadz ini pun optimistis bisa meraih cita-cita tersebut. Terlebih, bisnis garapan sistem pembayaran ini berkorelasi dengan industri lain, seperti pariwisata, travel, hingga transportasi.     

Mitra kerjanya tersebar di 17 negara antara lain Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dll. Berdasarkan catatan, pihaknya pernah membukukan transaksi mencapai 40-60 ribu transaksi/hari. Nilainya mencapai Rp2-3 miliar/hari.

"Sebenarnya, kita sudah dilirik investor dari luar negeri. Mereka ingin PayTren ini bisa menggart 10 juta pengguna dengan nilai 10 juta dollar AS. Tapi, kita menargetkan bisa menggat satu miliar pengguna dengan nilai US$1 miliar," katanya.

Sementara itu Direktur Operasional PT Veritra Sentosa Internasional Hari Prabowo menyebutkan PayTren Vaganza ini semacam launching ulang. Pihaknya meluncurkan sejumlah aplikasi dengan platform teknologi terkini.

PayTren sebagai media transaksi pembayaran memungkinkan setiap penggunanya tak hanya membeli. Namun, mereka pun bisa menjual dengan fee dan benefit dari setiap transaksi yang terjadi.

Saat ini, pihaknya menggandeng penyedia aplikasi DOKU. Dengan kerjasama ini, transaksi yang dapat dilakukan antara lain pembelian produk, tarik tunai, dan pengiriman uang.

"Yang jelas, PayTren ini bisa meng-cover hampir segala jenis transaksi. Mulai dari pembayaran listrik, telepon, air, pulsa, cicilan kendaraan, pembayaran iuran BPJS, dll. Bahkan, saat ini kita pun meluncurkan program dimana setiap mitra kerja dilindungi asuransi syariah," katanya menambahkan.

Pewarta:

Editor : Imansyah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016