Antarajabar.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat menggenjot sosialisasi Gerakan Pembayaran Non Tunai dan layanan keuangan digital di kalangan pelajar di provinsi itu.

"Para pelajar harus tahu dan menjadi terbiasa dengan kegiatan non tunai dan layanan keuangan digital. Mereka harus bisa memanfaatkan teknologi digital yang memberikan solusi yang kian smart bagi masyarakat," kata Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Rosmaya Hadi pada sosialisasi Gerakan Non Tunai dan Lembaga Keuangan Digital, Kamis.

Menurut Rosmaya, Bank Indonesia Jabar telah melakukan 'road show' dalam program Bank Indonesia Mengajar yang digelar di sejumlah sekolah negeri maupun swasta di Jabar, khususnya untuk tingkatan SMA dan SMK. Termasuk yang dilakukan di hadapan ratusan pelajar SMA Negeri I Sindang Kabupaten Indramayu.

Untuk menambah greget, Bank Indonesia Jabar menggandeng "Pojok Si Cepot" yakni pentas wayang interaktif yang dibawakan oleh dalang kondang Riswa dari Kota Bandung. Melalui pentas seni wayang itu, para pelajar mendapat pengajaran tentang peran Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjaga stabilitas sistem keuangan negara.

Dalam BI Mengajar yang digelar di SMA Negeri I Sindang Kabupaten Indramayu, diperkenalkan berbagai produk layanan keuangan digital berikut keuntungan dan kemudahan yang bisa diperoleh oleh masyarakat. Selain itu BI juga mendorong pelajar untuk mengenal layanan perbankan dan memupuk kegiatan menabung di kalangan siswa.

"Dengan buku tabungan itu, mereka juga akan mendapatkan kartu ATM yang memungkinkan mereka untuk bisa mempraktekkan dan memanfaatkan kemudahan layanan keuangan digital. Jadi mereka yang biasa membayar tunai menjadi pembayaran non tunai melalui kartu ATM, kartu kredit maupun produk pembayaran non tunai lainnya," katanya.

Ia menyebutkan transaksi non tunai di Jabar dengan menggunakan berbagai produk pembayaran non tunai seperti ATM, kartu kredit, transfer dan lainnya terus meningkat dari Rp40 triliun pada 2014 menjadi Rp56 triliun pada 2015.

Program Simpanan Pelajar yang terus digenjot, merupakan salah satu upaya membangun sikap dan budaya para pelajar untuk gemar menabung, hidup hemat dan tentunya terbiasa mengelola keuangan yang sehat dan baik sejak dini.

Dalam kegiatan BI Mengajar itu, BI juga mengedukasi para pelajar untuk bisa mengetahui ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui 3M yakni melihat, meraba dan menerawang.

Sosialisasi yang diikuti oleh para pelajar dan juga para guru itu, juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI Dr Kardaya Warnika.

Selain melakukan sosialisasi gerakan non tunai dan keuangan digital, Bank Indonesia juga memberikan bantuan peralatan sekolah antara lain peralatan komputer untuk membantu proses belajar-mengajar khususnya untuk mengakses internet.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016