Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memetakan penempatan PNS doktor atau sarjana S-3 dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri di posisi yang sesuai dengan riset penelitiannya.
       
''Jabar akan memberikan penghargaan bagi PNS yang baru pulang belajar dari luar negeri ke posisi sesuai dengan riset penelitiannya, mereka akan ditempatkan sesuai kapasitas dan keahliannya di sejumlah posisi strategis," kata Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan pada Pameran dan Seminar Cyber Global Goverment yang digelar di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu.
        
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan program 300 doktor luar negeri dengan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan menerima mereka sebagai pejabat baru di daerahnya.
        
Menurut Gubernur, pihaknya akan menghargai jerih payah dan upaya PNS yang belajar di luar negeri dengan menempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
        
''Mereka memiliki kapasitas sebagai doktor jebolan luar negeri, memiliki pengetahuan internasional dari kampus dunia. Mereka akan ditempatkan dan diberdayakan untuk pelayanan kepada masyarakat sesuai bidang masing-masing,'' katanya.
       
Menurut Heryawan, para PNS tersebut dikirim dan kuliah di sejumlah kampus seperti di Inggris, China, Belgia dan di sejumlah negara di Eropa. Program 300 doktor luar negeri di Jabar itu digulirkan sejak 2013 dan saat ini telah ada 50 doktor yang kembali ke tanah air.
        
Para PNS itu berangkat belajar ke luar negeri melalui program bea siswa salah satunya mengakses program Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
       
''Jadi tidak hanya mencetak 300 doktor luar negeri saja, tapi dimana menempatkannya, kursinya apa untuk penempatannya dan itu penting untuk pengembangan potensi mereka,'' katanya.
        
Sebagian besar program doktor itu mengambil bidang lingkungan, kesehatan dan pertanian. Ia mencontohkan salah seorang PNS saat ini belajar di sebuah universitas di Belgia khusus untuk belajar bagaimana nutrisi tanah yang kurang sbubur jadi subur.
        
''Dengan kehadiran pegawai tingkat dunia diharapkan menghadirkan layanan SDM tingkat dunia pula. Karena sehebat apapun teknologi dan metodologi yang ditetapkan, yang pasti SDM lah yang paling menentukan,'' katanya.
       
Ia mengakui sepulang dari sekolah di luar negeri, para PNS itu kembali harus melakukan adaptasi karena selama pendidikan tidak terlibat dalam pekerjaan PNS.
       
''Berbeda dengan kuliah di dalam negeri dimana PNS hanya kuliah pada hari sabtu atau minggu saja di bawah tekanan, mereka selama ini bebas dari beban kerja dan tekanan kerja. Jadi kualitas mereka jelas harus lebih baik," katanya.    
   
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jabar Sumarwan mengatakan, pihaknya berupaya memfasilitasi para PNS untuk belajar di luar negeri melalui berbagai pembiayaan pendidikan.
       
''Kita memfasilitasi mempersiapkan mereka terutama untuk kemampuan bahasa di negara yang akan dituju, juga attitude serta skema pendanaanya. Posisinya menfasilitasi dan menyiapkan mereka,'' kata Suwarman menambahkan.

Pewarta: Syarif

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016