Antarajabar.com - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mencatat dari awal Januari hingga 23 Maret 2016 ada 15.472 unggas yang terdiri dari ayam kampung, ayam layer, ayam, itik, burung puyuh dan entog terjangkit virus flu burung atau avian influenza (H5N1).
"Seluruh unggas tersebut telah kami musnahkan. Dan temuan unggas yang terjangkit AI (avian influenza) ini berasal dari daerah Subang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Purwakarta, Kuningan dan Kota Tasikmalaya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha, di Bandung, Sabtu.
Pihaknya memerinci serangan virus flu burung pada unggas di Jawa Barat mayoritas masih menyerang ternak ayam petelur (ayam layer) yakni 9.125 ekor, ayam burung puyuh 4.927 ekor, ayam 510 ekor, ayam kampung 390 ekor, itik 359 ekor dan entog 161 ekor.
"Wabah flu burung ini kami perkirakan karena faktor pergantian cuaca seperti saat ini yang akan memasuki musim kemarau dari musim hujan. Namun Alhamdulillah tidak ada kematian orang terkena atau suspect manusia," kata Doddy.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi wabah virus flu burung tersebut maka pihaknya telah membuat surat edaran ke dinas peternakan di kabupaten/kota di Jabar untuk melakukan bio security dengan cara penyemprotan disinfektan pada kandang. Ini salah satu cara agar virus terisolir.
"Kemudian kami juga menerjun tim reaksi cepat di kabupaten/kota yang ada temuan virus flu burung. Kemudian terakhir kami melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan oleh kabupaten/kota terkait," kata dia.
Selain itu, lanjut Doddy, pihaknya juga memperketat arus lalu lintas kendaraan yang mengangkut unggas di wilayah Jawa Barat.
Lebih lanjut ia mengatakan temuan kasus virus flu burung tahun ini terbilang langka karena biasanya hanya menjangkit ayam broiler namun kini juga menyentuh puyuh dan entog.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk rutin memberikan vitamin kepada ternaknya agar punya daya tahan melawan virus dan para peternak juga diminta langsung memisahkan hewan yang masih sehat dengan hewan sakit.
"Kami juga imbau kepada warga untuk melakukan pemusnahan terhadap hewan yang terjangkit flu burung. Kalau unggas peliharaannya terlihat sakit segera musnahkan dengan cara dibakar atau dikubur di tanah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Seluruh unggas tersebut telah kami musnahkan. Dan temuan unggas yang terjangkit AI (avian influenza) ini berasal dari daerah Subang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Purwakarta, Kuningan dan Kota Tasikmalaya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha, di Bandung, Sabtu.
Pihaknya memerinci serangan virus flu burung pada unggas di Jawa Barat mayoritas masih menyerang ternak ayam petelur (ayam layer) yakni 9.125 ekor, ayam burung puyuh 4.927 ekor, ayam 510 ekor, ayam kampung 390 ekor, itik 359 ekor dan entog 161 ekor.
"Wabah flu burung ini kami perkirakan karena faktor pergantian cuaca seperti saat ini yang akan memasuki musim kemarau dari musim hujan. Namun Alhamdulillah tidak ada kematian orang terkena atau suspect manusia," kata Doddy.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi wabah virus flu burung tersebut maka pihaknya telah membuat surat edaran ke dinas peternakan di kabupaten/kota di Jabar untuk melakukan bio security dengan cara penyemprotan disinfektan pada kandang. Ini salah satu cara agar virus terisolir.
"Kemudian kami juga menerjun tim reaksi cepat di kabupaten/kota yang ada temuan virus flu burung. Kemudian terakhir kami melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan oleh kabupaten/kota terkait," kata dia.
Selain itu, lanjut Doddy, pihaknya juga memperketat arus lalu lintas kendaraan yang mengangkut unggas di wilayah Jawa Barat.
Lebih lanjut ia mengatakan temuan kasus virus flu burung tahun ini terbilang langka karena biasanya hanya menjangkit ayam broiler namun kini juga menyentuh puyuh dan entog.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk rutin memberikan vitamin kepada ternaknya agar punya daya tahan melawan virus dan para peternak juga diminta langsung memisahkan hewan yang masih sehat dengan hewan sakit.
"Kami juga imbau kepada warga untuk melakukan pemusnahan terhadap hewan yang terjangkit flu burung. Kalau unggas peliharaannya terlihat sakit segera musnahkan dengan cara dibakar atau dikubur di tanah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016